Cara Mencetak Anak Cerdas yang Hebat

Last Updated on April 12, 2021

Hai moms and dads! Siapa sih disini yang mau anaknya menjadi anak yang cerdas? Pasti semuanya mau dong mempunyai anak yang cerdas intelektual, sosial dan emosional. Nah pas banget, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), dengan produk multivitamin anak Cerebrofort, meluncurkan kampanye #AnakCerdasItu pada hari Kamis tanggal 9 Agustus 2018.

Peluncuran kampanye #AnakCerdasItu dan #DukungCerdasnya dimulai dengan sebuah talkshow bertema “Menciptakan Anak Cerdas yang Sehat” di AEON BSD, Tangerang Selatan.

Pada talkshow kali ini, Dra. A. Kasandra Putranto selaku Psikolog Klinis dan Pendiri Kasandra & Associates menjadi pembicara utama ditemani oleh dr. Claudia Anggi dan Bapak Johan Leo, Head of Vitamin PT Kalbe Farma Tbk.

Saya juga tidak sendiri karena kali ini saya ditemani oleh Rio, yeay! Penasaran seperti apa sih cara mencetak anak cerdas yang hebat ala Cerebrofort? Atau penasaran keseruan yang ada pada saat acara berlangsung (Pssst, nanti akan hadir di 5 kota loh!)? Silahkan baca terus yaa.

Anak Cerdas Adalah…

“Anak cerdas (bright child) tidak hanya pintar tapi memiliki kemampuan menyerap informasi dengan cepat, memiliki ingatan dan pemahaman yang baik, memiliki kompetensi di satu atau lebih bidang, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, serta memiliki ketangguhan dan kemampuan sosial-emosional yang baik”

Itu adalah kata-kata Dra. Kasandra dalam penjelasannya mengenai faktor dan cara mencetak anak cerdas. Cerebrofort sendiri mendefinisikan 4 aspek penting yang dimiliki oleh seorang anak cerdas, yaitu :

1. Anak cerdas itu SEHAT – Sehat ditandai dengan tumbuh-kembang yang optimal, dimana dalam artian sehat fisik & mental sesuai dengan panduan dari WHO. Anak yang sehat tentu bisa menyerap pelajaran dan stimulasi dengan baik.
2. Anak cerdas itu KREATIF – anak yang kreatif itu bisa menghasilkan atau membentuk sesuatu. Kemampuan berpikir yang kritis dan kreatif akan membuat anak menemukan solusi atau sudut pandang baru yang kelak akan membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah unik di era globalisasi dan digital.
3. Anak cerdas itu BERANI – anak yang berani punya inisiatif serta berani menyampaikan pendapat & bertanya. Keberanian akan menumbuhan kepercayaan diri dan kemandirian pada anak, sehingga anak akan lebih siap menghadapi tantangan, mengambil risiko, mencoba pengalaman baru, siap menerima kegagalan, dan  tegas dalam mengambil tindakan dan keputusan.
4. Anak cerdas itu PEDULI– mempunyai rasa empati dan rasa sosial yang tinggi. Penelitian membuktikan bahwa individu dengan kemampuan sosial-emosional dapat menjalin hubungan dan bekerja sama dengan lebih baik, serta meningkatkan prestasi akademik.

Keempat pilar itu mengharuskan anak untuk selain memiliki kecerdasan intelektual, tapi juga harus memiliki kecerdasan emosional. Menurut Dra. Kasandra, keberhasilan justru terletak pada kecerdasan emosional (ex: cara mengendalikan emosi) dan cara anak bersosialisasi.

“Kebanyakan anak cerdas merupakan anak yang sangat nyaman dan menyenangkan bila diajarkan berbagai hal. Mereka juga lebih mampu menyesuaikan diri dengan baik sehingga lebih mahir belajar dan lebih mudah dididik,” ujar Dra Kasandra.

Pengalaman Mengasuh Rio Menjadi Anak Cerdas

Curhat sedikit ya soal pengalaman mengasuh Rio biar ga bosen baca materi hahaha. Saya dan Arga sudah sedikit demi sedikit memupuk rasa berani dan rasa peduli Rio di rumah maupun di lingkungan sekitar.

Hal-hal kecil seperti melibatkan dia dalam pekerjaan rumah sehari-hari. Selain itu, sebisa mungkin kita mengenalkan dia dengan berbagai tempat dan situasi, karena menurut kami itu adalah salah satu stimulasi yang baik untuk kemampuan sosialisasinya.

Seperti yang terlihat di foto di atas, saya dan Arga sering mengajak Rio untuk turut berpartisipasi dalam membantu pekerjaan di rumah. Bukan child labour loh ya hahaha, tapi ini hanya untuk mengenalkan berbagai macam tugas di sekitar rumah yang harus dilakukan. Tugasnya Rio ya hanya memegang peralatan, membantu sedikit (seperti ikut mengaduk adonan bakwan atau mencabut rumput yang random haha), melihat atau bahkan kabur ketika kegiatannya sudah tidak menarik lagi hahahaha.

Selain itu, saya senang mengajak Rio ke berbagai macam tempat seperti salah satunya supermarket. Dia bisa mengenal dan melihat berbagai macam hal disana. Kadang kalau ada rezeki lebih, ya kita ikut main di tempat bermain anak atau pergi ke petting zoo! Pokoknya saya percaya semua pengalaman itu akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan serta kesehatan mental dan fisik Rio 🙂

Apakah Anak Pintar Sudah Pasti Cerdas?

Cerdas itu tidak harus selalu sama dengan pintar. Cerdas itu bisa macam-macam. Menurut Howard Multiple Intelligences Theory (1983) (yang kemudian berubah dari kecerdasan menjadi bakat), kecerdasan bisa ada di dalam aspek :

• Naturalist (nature smart)
• Musical (sound smart)
• Logical-mathematical (number/reasoning smart)
• Existential (life smart)
• Interpersonal (people smart)
• Bodily-kinesthetic (body smart)
• Linguistic (word smart)
• Intra-personal (self smart)
• Spatial (picture smart)

Kecerdasan itu tidak bisa datang begitu saja, namun harus “ditanam” dulu di dalam anak. Terdapat teori segitiga atau faktor yang dapat memaksimalkan kecerdasan anak yaitu orang tua, sekolah dan masyarakat. Ketiga faktor itu harus bekerja sama dengan baik agar anak dapat menemukan dan menggali kecerdasan serta bakatnya.

Nature or Nuture yang Berpengaruh?

Jadi yang paling berpengaruh itu genetik (Nature) apa cara mendidik anak/parenting (Nurture)?

Keduanya sama-sama penting. Setiap orang memiliki persentase yang berbeda sampai di tahap mana nature atau nurture berperan dalam kecerdasan. Bisa saja pengaruh genetik si anak A itu 60% sementara pengaruh genetik anak B itu 40%, tidak ada angka yang fix.

Namun menurut Dra. Kasandra yang paling penting adalah WILL atau kemauan/keinginan. Semuanya balik lagi ke niat dan ikhtiar suatu individu. Jika seorang anak sudah pintar secara genetik dan sudah bagus didikannya, TAPI tidak punya kemauan, he/she will not go far. Punya bakat tetapi tidak latihan, tidak akan ada gunanya.

Dra. Kasandra mengembangkan Atittude Achievement for Titanium Generation, yaitu gerakan sekaligus metode dan alat deteksi dini untuk kecerdasan yang dapat dilihat dengan mudah dengan hanya melihat faktor A-G.

Eiya kenapa Generasi Titanium dan bukan Generasi Emas? Emas bisa dilebur ciiin hahaha. Titanium lebih kuat sehingga diharapkan generasi berikutnya merupakan generasi yang kuat & tangguh.

Faktor A-G yang disebutkan adalah sebagai berikut :

• Attitude & Achievement – biasakan dari bayi mengenalkan anak dengan sikap yang baik. Biasakanlah juga dengan prestasi meskipun dari tingkat yang paling kecil seperti tingkat SD. Hal ini meningkatkan sportivitas dan menumbuhkan sifat mau maju.
• Big brains – otak tumbuh yang secara maksimal. Sejak hamil, anak diberikan nutrisi yang lengkap. Ada hubungannya dengan 1000 hari pertama. FYI mengukur lingkar kepala itu penting karena mengukur perkembangan otak.
• Care & love – orang tua harus mengajarkan dan mengisi benak & otak anak tentang sifat peduli & mencintai. Seorang anak harus merasakan care & love agar bisa memberikan care & love juga ke orang lain. Remember a child follow whatever we do.
• Dancing & Exercise – perlu skill yang melatih otak dalam hal koordinasi & melatih fisik.
• Eat healthy food & healthy drinks – jangan terlalu banyak konsumsi makanan dengan kadar garam & gula yang tinggi.
• Fun Edutainment – selama proses belajar anak harus senang & enjoy. Jangan sampai anak stress dan under pressure, hal itu tidak baik utnuk perkembangan.
• Good quality of sleep – tidak boleh kurang dan tidak boleh kelebihan.

Diharapkan semua faktor A-G ada semua. Namun bila tidak ada, maka perlu dikaji ulang pola hidup. Segeralah mengusahakan agar faktor-faktor diatas hadir di kehidupan seorang anak.

Apakah Asupan Nutrisi Bisa Membantu Anak Menjadi Cerdas?

YA JELAS BISA DONG 😀 Hal ini yang sangat ditekankan pada 1000 hari pertama kehidupan, bahkan sejak ibunya hamil. Suplai nutrisi dan gizi harus terpenuhi dengan baik. Eiya, sekarang tidak ada 4 sehat 5 sempurna lagi loh. Sekarang ada Panduan Gizi Seimbang, yang dapat dilihat di bawah ini :

• Paling bawah : asupan air putih min 8 gelas
• Karbohidrat – yang disarankan adalah karbohidrat kompleks ex : roti, nasi, olah-olahan tepung.
• Sayur & buah – sehari pagi siang malam harus ada sayur. Pas ngemil usahakan ada buah-buahan.
• Protein – zat pembangun dan harus dicukupi protein nabati & hewani.
• Garam, gula & minyak – dalam porsi sedikit dan tidak terlalu banyak. Kurangi makanan bergoreng karena yang diperlukan anak adalah asam lemak baik : omega 3 dan omega 6.

Sementara untuk meningkatkan kemampuan otak, maka diperlukan asupan nutrisi yang membantu proses pembentukan myelin. Myelin mampu membantu menjembatani sel saraf di dalam otak. Myelin akan terbentuk kalau nutrisinya bagus dan nutrisi yang penting itu adalah :

1. Omega 3 – asam lemak baik untuk otak anak, agar sinaps terhubung dan myelin terbentuk
2. Vitamin & Mineral – zat pengatur, diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Kerja enzim akan terganggu jika vitamin & mineralnya kurang.

Dibantu Juga Oleh Cerebrofort

Cerebrofort dapat membantu memenuhi nutrisi dan vitamin harian anak-anak dalam masa tumbuh-kembang, sehingga anak dapat mengeksplore dan mengasah potensi diri untuk terus berprestasi.

Cerebrofort sekarang hadir dalam 2 format, yaitu Cerebrofort Gold Syrup dan Cerebrofort Marine Gummy. Kedua produk ini telah disesuaikan kandungan dan rasio AA dan DHAnya (Cerebrofort Gold Syrup) serta DHA dan EPAnya (Cerebrofort Marine Gummy) sesuai dengan komposisi yang ada di ASI. Wow!

Cerebrofort Gold Syrup memiliki kandungan multivitamin lengkap, AA, DHA, EPA, lysine untuk menambah nafsu makan, dan Biotin yang berperan dalam metabolisme dalam tubuh, sehingga zat gizi dari makanan dapat terserap sempurna. Untuk ukuran 200 ml dibandrol di harga sekitar Rp. 38.000,-

Cerebrofort Marine Gummy mengandung minyak ikan tuna yang banyak mengandung omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Selain itu ada empat rasa yaitu jeruk, stroberi, mangga dan anggur. Saya mencoba yang rasa mangga dan cukup enak! Hihihi, nanti Rio akan nyobain juga kok jadi bukan buat Ibunya aja.

Satu sachet isi 10 gummy dibandrol di harga Rp. 10.000,- di Kalbe Store. Cukup terjangkau kan ya? Untuk botol basar berisi 30 gummy juga hanya Rp. 28.000,-. Jangan lupa baca aturan konsumsi ya 😀

Sesi Tanya Jawab

Cukup lengkap yaaa hehehe. Terdapat pula sesi tanya jawab di akhir yang tidak kalah menarik dengan sesi talkshow narasumber. Beberapa poin penting saya letakkan dibawah ini yaaa.

• Kekerasan verbal menghambat terbentuknya myelin.
• Apa yang orang tua lakukan, akan diserap oleh anak. Contohnya, jika orang tua tidak suka makan sayur, maka anaknya akan tidak suka makan sayur.
• Organ yang paling cepat tumbuh adalah otak. Pada umur 0-6 perkembangan otak anak yang sangat pesat.
• Angka stunting di Indonesia meningkat. Stunting bisa diliat dari Lingkar Kepala dan  Tinggi Badan berbanding dengan umur dan berat badan. Apakah sudah sesuai?

• Liat milestone, meskipun setiap anak pencapaiannya berbeda-beda. Namun ada range umur dimana anak bisa merangkak, bisa bersosialisasi, dll. Bandingkan dengan ini, bukan dengan anak tetangga. Kalau ada yang minus, berarti harus catch up dan dikejar dengan stimulasi yang tepat. Orang tua harus proaktif.
• Kebanyakan gula akan menyebabkan sugar rush. Anak akan “merasa” banyak energi karena lonjakan gula pada darah. Yang bisa dilakukan adalah tunggu samapi sugar rush selesai.
• Paparan anak kepada gula yang terlalu banyak di 1000 hari pertama akan meningkatkan persentase terkena penyakit kronis di kemudian hari.

Bagaimanaaa? Sudah siapkah mencetak anak yang cerdas? Kalau sudah, yuk ikutan aktivitas yang diselenggarakan Cerebrofort dengan Majalah Sang Buah Hati, yaitu Cerebrofort Kids Got Talent (KGT).

Cerebrofort KGT adalah suatu event audisi mencari bakat-bakat potensial untuk berkembang bagi anak usia 4-12 tahun, baik secara individu maupun kelompok. Acara ini telah teselenggara di AEON BSD pada tanggal 9-12 Agustus dan akan hadir di beberapa kota sekaligus! Grand Final akan dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di Indonesia Mother and Baby Expo di Jakarta. Ini ya jadwalnya.

Oiya, selain KGT ada juga Cover Model Competition, yaitu suatu audisi untuk mencari next model cover majalah Sang Buah Hati (CBH), yang rutin diadakan setiap tahun dengan target peserta usia 1-6 tahun.

Selain dua kompetisi diatas, ada juga Zona Anak Cerdas yang merupakan zona berisi permainan dan aktivitas untuk menumbuhkan kepedulian, kreatifitas, keberanian pada anak. Nih liat betapa serunya Rio bermain di area Zona Anak Sehat. Jangan sampai terlewat yaa. Nanti juga ada di Bogor (hihi go Bogorians!).

Sekian penjelasan singkat mengenai kecerdasan anak, semoga bermanfaat ya. Thank you Cerebrofort & Majalah SBH for having me! Jika ada tips atau pengalaman lain, boleh banget loh share di kolom komentar dibawah. Saya kemarin juga melakukan sesi tanya jawab di instagram stories, hasilnya ada dibawah ini ya. Thanks guys for answering! 🙂