Last Updated on January 15, 2023
Ilmu parenting merupakan ilmu yang wajib dimiliki oleh orang tua maupun calon orang tua. Dan ternyata banyak juga ya kiblat ilmu parenting sekarang ini. Mulai dari metode cara melahirkan, hingga memberikan MPASI, sleep training hingga mengelola emosi. Apalagi ilmu parenting untuk ibu milenial sekarang juga mudah diakses. Jadi ilmu parenting seperti apa yang saya ikuti? Dan bagaimana cara memilih yang cocok untuk keluarga?
Pentingnya Memiliki Ilmu Parenting
Penting ga sih bagi kita para bapak dan ibu milenial untuk memiliki ilmu parenting? PENTING BANGET LAH (menurut saya). Balik lagi ke kata-kata legendaris “Buatnya berdua ya ngurusnya juga berdua”, menunjukkan bahwa ilmu parenting atau ilmu yang digunakan saat kita menjadi orang tua itu harus dimiliki oleh ibu maupun bapak.
Memang ilmu parenting itu apa sih? Menurut Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, ilmu parenting sendiri adalah ilmu yang berhubungan dengan pola pendidikan dan pengasuhan anak. Tujuan parenting menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia adalah untuk menciptakan interaksi antara orangtua dan anak guna mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, serta spiritual.
No parents are perfect, but we can try to be do the best we can do.
Kalau dilihat dari tujuan ilmu parenting, dapat dilihat bahwa ilmu parenting ini jelas memiliki dampak yang besar untuk masa depan anak. No parents are perfect, but we can try to be do the best we can do. Hal ini yang saya lihat sedang terjadi saat ini di para orang tua milenial. Kita mencoba break the cycle jenis parenting yang kurang tepat dan mencoba memberikan yang terbaik untuk anak kita sesuai dengan kondisi keluarga. Kudos to us!
Dimana Bisa Mendapatkan Ilmu Parenting?
Jaman sekarang, terutama di tengah derasnya arus informasi di internet, ilmu parenting sangat mudah ditemukan di mana saja. Mulai dari wejangan orang tua, konsultasi dengan dokter, melihat cara parenting orang tua lain dengan anak yang umurnya sebaya, berbagai situs atau blog tentang parenting (bisa liat kumpulan tulisan saya di kategori Parenting ini ya hehe), di Youtube, postingan dan reels di Instagram, thread Twitter hingga video Tiktok yang FYP.
Nih salah satu contoh konten ilmu parenting (soal naik sepeda) yang saya post di Tiktok dan blog :
@faradiladputri Cara anti encok ajarin anak naik sepeda 😂 #gowes #balancebike #bbike #fyp #foryou #foryoupage #parenting #parentingtips #londontaxi #londontaxibike ♬ HAD ME LIKE [CLEAN] – Lem Thyret
Cukup banyak ya jenis dan metode penyebaran informasinya. Tapi satu hal yang perlu kita ingat adalah tidak semua ilmu parenting cocok dengan kondisi dan situasi keluarga kita. Maka pilah pilih ilmu parenting juga penting. Jangan asal menelan mentah-mentah hal yang ada di internet.
Banyak referensi tentang ilmu parenting itu bagus, namun pada akhirnya, kitalah yang memutuskan mana yang paling pas untuk diterapkan. Jangan lupa juga untuk berdiskusi dengan bapaknya anak-anak agar sama-sama dimengerti arah ilmu parenting yang ingin diterapkan ke anak-anak.
Pengalaman Pribadi Dalam Belajar Ilmu Parenting
Nah, sekarang saya mau sharing sedikit pengalaman pribadi dalam belajar ilmu parenting yang sepertinya tidak habis-habis. It is indeed an everlasting learning experience. Awal mula saya tertarik di ilmu parenting adalah saat hamil. Saat itu, Mama mendorong saya untuk mulai mencari info tentang cara pengasuhan anak mumpung masih hamil. “Kalau sudah ada anak, nanti susah loh untuk baca-baca”. TRUE MA, TRUUUUEE!
Jadi mulai saat itu, saya rajin mendengarkan berbagai seminar (gratis tentu HAHA), video youtube, buku maupun artikel dan konten parenting yang ada. Memang jadi banyak sekali ya, agak ngeri information overload juga wkwk. Namun jika diambil sisi positifnya, saya jadi banyak referensi dan punya banyak insight tentang berbagai hal seputar parenting. Tinggal kita lakukan filtering mana saja yang cocok untuk diterapkan.
Lalu saya praktekan beberapa ilmu yang saya dapat. Memang beberapa aturan yang saya adopsi di rumah ada yang saklek (pakai carseat, duduk bareng di meja makan saat waktunya makan, jadwal harian yang teratur, imunisasi) dan ada juga yang tidak sesuai aturan wkwk (seperti screentime – I need Mbak Yu, Mbak Yutub, makan maksimal 30 menit). Balik lagi ke prinsip yang baik untuk keluarga, anak dan juga kewarasan ibu yaa.
Tidak jarang juga beberapa aturan saya diskusikan dengan Arga. Hal ini dilakukan agar saya dapat mengerti pandangan Arga mengenai sebuah isu parenting dan sama-sama bisa mencari jalan keluar yang terbaik. Ini penting loh untuk berdiskusi dengan pihak yang juga bertanggung jawab untuk mendidik dan membesarkan anak-anak.
Secara singkat, yang saya lakukan kurang lebih adalah :
1. Mengumpulkan ilmu
2. Memilah ilmu yang sesuai
3. Mencoba menerapkan dalam hal mendidik dan membesarkan anak
4. Selalu berdiskusi dengan pasangan atau pengasuh utama lainnya untuk mendapatkan metode parenting yang pas
Sekian pemikiran dan juga pengalaman saya dalam mendapatkan ilmu parenting untuk ibu milenial. Semoga bisa bermanfaat ya. Yes, sampai sekarang pun saya masih (mencoba) update ilmu parenting dan cara mengasuh anak yang baik. Semoga kita dimudahkan ya jalannya dalam mendidik anak-anak kita. Aamiin YRA