Last Updated on July 20, 2020
Hello semua! Akhirnya bisa menulis lagi setelah balada memulai MPASI plus pindahan rumah. Jadi sekarang mau share beberapa tips MPASI dan solusi menjawab kebutuhan nutrisi anak yang saya dapatkan dari event bersama Phillips Avent.
FYI ternyata semakin kesini ternyata semakin susah ya mencari waktu untuk menulis dengan tenang hahaha. Si bayi ngajak main terus dan jam tidur siangnya semakin lama semakin pendek. Para mom-blogger yang mengalami hal yang serupa, ngacung!
MPASI yang Berkualitas
Bekerja part-time dari rumah, mengurus bayi plus melakukan pekerjaan domestic wife pasti ada tantangannya. Begitu pula dengan para working mom yang sehari-hari harus kerja. No mommies war about this, both obviously have its up and downs.
Yang jelas, harapan semua ibu adalah anaknya mendapatkan hal yang terbaik (dan semua pekerjaan selesai juga yesss!). Saya pribadi mau anak saya mendapatkan ASI dan MPASI yang berkualitas. A simple matter that clearly isn’t as easy as it seems.
Pada tanggal 31 Juli 2017, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Phillips Avent mengadakan talk show bertema “Solusi untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Anak”. Wah pas banget deh bagi situasi saya, karena di kala itu Rio masih belum MPASI dan saya pengen menambah ilmu saya soal per-MPASI-an.
Selama ini saya hanya bermodalkan baca buku, mantengin grup di Facebook dan nonton video seminar parenting di Youtube. Apalagi, salah satu narasumber yang hadir adalah Dr. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A(K), dokter spesialis anak sub-spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik yang terkenal. How could I say no to this!
“Kualitas kesehatan manusia jangka pendek dan jangka panjang akan ditentukan oleh asupan nutrisi selama periode emas, 270 hari pralahir yaitu masa janin dan 720 hari pasca lahir (masa bayi dan di bawah dua tahun). Masa krusial ini jangan sampai terabaikan oleh para orangtua untuk memberikan nutrisi yang benar sesuai kebutuhan anak.” –menurut dr. Damayanti.
Lagi-lagi dibahas pentingnya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama dalam kehidupan. Mulai dari menjaga nutrisi ibu hamil hingga bayinya memasuki tahap MPASI pada umur 6 bulan sampai menginjak 2 tahun.
Dampak Gizi Buruk
Kenapa sih nutrisi ini selalu dikoar-koarkan? Apabila asupan nutrisi tidak baik, akan menyebabkan seorang anak menderita gizi kurang atau gizi buruk. Hal ini jelas akan mempengaruhi otak dan irreversible alias sangat susah untuk diperbaiki. Nilai IQ anak akan berkurang.
Bahkan menurut penelitian 40 tahun Waber et al. yang di publish di Nutritional Neuroscience tahun 2014, 95% anak yang mengalami gizi buruk akan memiliki nilai IQ sebanyak 51-110. Hanya sekitar 5% anak yang memiliki IQ antara 111-130.
Selain berdampak pada otak, tenyata gizi buruk juga akan menyebabkan stunting alias gagal tumbuh. Indonesia ternyata berada di salah satu dari lima negara di dunia yang memiliki paling banyak gejala stunting pada anak.
Sebanyak 7.6 juta anak dibawah 6 tahun menderita stunting. Efeknya? Anak akan mengalami hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif dan gangguan sistem pembakaran lemak.
Hal yang menarik ada pada faktor gangguan sistem pembakar lemak. Apabila sistem ini terganggu, lemak tidak mudah terbakar dalam tubuh dan menyebabkan seorang anak rentan menampung lemak dalam tubuhnya. Fat gain jadi meningkat.
Jadi jangan dianggap gendut itu selalu sehat ya. Dampaknya juga akan merembet sampai dewasa dimana ada bahaya obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis. Wow. Ternyata bahaya juga ya kurang gizi ini.
Asupan Terbaik Bagi Anak
Terkait asupan terbaik untuk anak, dr. Damayanti meyampaikan bahwa, “Asupan terbaik bagi bayi di usia 0 hingga 6 bulan adalah ASI, namun menginjak umur enam bulan ke atas bayi juga memerlukan MP-ASI (makanan pendamping ASI) untuk melengkapi kebutuhan zat-zat nutrisi lainnya.
“Banyak terjadi kesalahpahaman di antara para orangtua tentang pengenalan sayur dan buah yang lebih diutamakan, dibandingkan melengkapi kekurangan ASI terhadap energi, protein, lemak serta vitamin dan mineral, yang paling dibutuhkan oleh anak untuk tumbuh-kembang terutama otak di usia ini adalah zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) yang lengkap, cukup dan seimbang.”
Ternyata fase kritis resiko kekurangan energi, protein dan mikronutrient pada bayi adalah pada masa penyapihan, seperti fase beralihnya dari ASI ke makanan padat. Hal ini dapat dilihat dengan pertambahan BB yang tidak banyak. Bahkan jika kurang dari 5th percentile menurut chart WHO, itu sudah termasuk berisiko gagal tumbuh. Dududu saya harus siaga nih agar Rio mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.
Dr. Damayanti mengatakan, “Kebutuhan harian zat besi untuk bayi berusia 6-12 bulan adalah 11 mg dan itu tidak cukup didapatkan melalui ASI. Oleh sebab itu kebutuhan zat besi harus dipenuhi oleh MPASI dari berbagai bahan makanan.
Sumber zat besi dapat diperoleh dari daging merah, hati ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, dan kacang-kacangan. Namun, sayur dan kacang-kacangan mengandung serat yang dapat menghambat saluran cerna, sehingga dua jenis makanan tersebut sebaiknya diberikan dengan jumlah
kecil atau dikombinasikan dengan sumber vitamin C, seperti jeruk dan tomat yang akan meningkatkan penyerapan zat besi.
Kombinasi makanan tersebut dapat ditemukan dalam makanan keluarga Indonesia, misalnya gulai daun singkong yang ditumbuk, dicampur ikan teri dan dibubuhi air jeruk atau tomat”.
Ternyata beberapa jenis makanan dapat merupakan inhibitor atau antinutrient, artinya menyebabkan suatu zat gizi kurang terserap oleh tubuh secara maksimal. Apa saja? Bisa liat di bawah yaaa :
Gimana caranya agar suatu makanan tidak menjadi inhibitor atau antinutrient?
Bingung juga ya soalnya banyak yang sering kita jumpai sehari-hari. Masa tidak diberikan ke anak sih padahal kandungan nutrisinya bagus, hiks. Tenang ibu-ibu. Bisa dilakukan beberapa hal dibawah ini saat pengolahan makanan :
Prinsip dari MP-ASI adalah mengenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotornya. Jadi perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan makanan lokal,” tambah dr. Damayanti.
MPASI bahan lokal (yang mudah didapat) kadang lebih baik loh. Orang Indonesia dari jaman dahulu terkenal hebat-hebat, ya karena pangan lokal kita sangat beragam dan cara pengolahannya juga bermacam-macam. Tidak apa-apa makanan bayi digoreng atau diberi santan.
Bahkan ikan tongkol, tenggiri, kembung dan mackarel kandungannya lebih daripada ikan salmon yang selalu dielu-elukan dan dicari-cari ibu yang anaknya MPASI. Oke mulai hunting !
Beberapa Ilmu MPASI Lainnya
Beberapa ilmu MPASI berguna lainnya yang saya dapatkan di talkshow ini antara lain adalah :
-
Tidak ada urutan jenis makanan apa yang harus dikonsumsi terlebih dahulu. Bebas!
-
Memenuhi kebutuhan zat gizi adalah dengan cara mengonsumsi makanan sumber zat gizi atau makanan yang sudah difotifikasi (ditambahkan) zar gizinya. Jika sudah ada gejala klinis kekurangan zat gizi, maka langsung diberikan suplementasi dalam bentuk obat.
-
MPASI komersial harus memenuhi kriteria CODEX ALIMENTARIUS (WHO/FAO) atau mendapatkan izin edar dari BPOM RI. Pokoknya yang dimasukkan ke tubuh anak harus jelas ya, ga boleh sembarangan!
-
Pada saat anak berumur 6-9 bulan, silahkan perkenalkan makanan apa saja saat makan. Diatas 9 bulan, anak cenderung mau rasa yang sudah dikenali.
-
Jika anak GTM, check semuanya. Apa makanannya? Bagaimana cara masaknya? Pas hamil sama menyusui ibunya doyan makan apa? Ternyata ngaruh loh! Ada bayi yang sedang GTM dan setelah ditelusuri ternyata ibunya sangat doyan dengan steak. Disuruh lah bayi makan steak, eh ternyata habis setengah piring hahahahahaha. Lucu!
Berbagai Peralatan MPASI
Alhamdulillah bisa mendapatkan banyak ilmu berguna pas sebelum Rio MPASI, jadinya bisa menerapkan hal-hal tersebut deh dengan mudah. Menurut saya, sebelum MPASI itu ribetnya di persiapan alat dan bahan. Kemarin aja sempat muter muter nyari perlengkapan buat MPASI di toko offline maupun online.
Mau sharing kebahagiaan dan info nih, kemarin sempet kencantol beli Avent Spout Cup Easy Sip with Handle 200 mL dan yang 260 mL di JD.ID dengan harga miring! Ternyata di JD.ID ada Phillips Avent Day yang dimana buanyaaaaak peralatan buat menyusui dan makan bayi yang diskon. Silahkan klik link Phillips Avent di JD.ID) ini yaa. Original Phillips Avent loh!
Kapan lagi beli barang-barang berkualitas tinggi setara Avent dengan harga yang bersahabat. Yuk langsung liat, siapa tau ada yang sedang butuh.
Avent Spout Cup Easy Sip yang saya beli adalah untuk umur 6 bulan keatas dan langsung saya pakai pas Rio pertama MPASI. Enaaak ternyata air ga langsung ngucur ke mulut bayi dalam jumlah banyak, jadi Rio tidak keselek.
Plus air di dalam tidak mudah tumpah, apalagi Rio hobi banget megang macem macem terus di jatuhin ke lantai……… Hiks. Anak cowo memang rusuh hahaha. Warnanya juga lakik banget! Eskpresinya pakai sippy cup baru?

Sekarang, saya persiapan MPASI menggunakan alat dapur yang sederhana. Kukusan, slow cooker dan saringan. Kadang saya pakai blender untuk menghaluskan makanan.
Kemarin blender ketinggalan di rumah Mama saat mau memasak daging. Pegel ye bok ngehalusin daging pakai saringan *kemudian nangis* untung habis lahap dimakan semua *lanjut nangis terharu*.
Nah pakai berbagai printilan alat masak juga menyebabkan menggunungnya cucian huahahahaha. Duh paling ga semangat deh liat cucian yang banyak. Kemarin pada saat event, saya melihat Philips AVENT 4-in-1 Healthy Baby Food Maker yang menggabungkan fungsi kukus, blender, defrost dan reheat di dalam satu produk.
Awalnya sih agak skeptis ya, eh pas liat demonya dan liat situasi saya sekarang koook jadi pengeeeeeen!
Gampang banget penggunaannya dan sangat memudahkan ibu untuk menyiapkan makanan pendamping ASI. Bahan-bahan makanan bayi yang segar dapat dikukus dengan tingkat kematangan yang merata tanpa harus dididihkan terlebih dahulu. Jadi kandungan nutrisinya tetep terjaga.
Setelah selesai, angkat dan putar posisi wadah 180 derajat dari atas ke bawah untuk melumatkan bahan-bahan makanan yang dikukus agar menjadi lembut dan mudah dikonsumsi bayi. Bikinnya gampang, nyucinya juga gampang. Bener-bener lifesaver deh kalau bayi sudah koar koar kelaperan dan ibu masih sibuk berkutat dengan saringan hahaha.
Plus banyak waktu luang buat nulis nulis di blog deh hihi. Doakan semoga ada rejeki beli ini ya (dengan harga diskon JD.iD yes! –ibu ga mau ketinggalan barang diskonan)!
PS : ini ternyata kepakai buat bikin makanan dewasa yang berbentuk pure, bubur dan saus juga loh. Nice! Di akhir acara juga ada lomba memasak menggunakan produk ini. Gampang bangeeet!

Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia mengatakan bahwa “Philips AVENT menyediakan solusi yang diperlukan oleh para orangtua modern melalui rangkaian produknya yang inovatif. Kami sangat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh para orangtua khususnya di jaman serba praktis dan efisien seperti saat ini Dalam mengembangkan produknya, Philips AVENT melibatkan para ahli termasuk dokter anak, psikolog dan juga para orangtua”.
Kualitasnya juga ga diragukan sih dan sering banget jadi pilihan buat ibu baru (dan ibu berpengalaman). Buktinya saya dapet banyak kado bayi berupa botol Avent, benar-benar dipercaya deh.
Bagi yang penasaran produk Avent ada apa aja (banyak loh pokoknya from Pregnancy to Playground ada semua!) silahkan kunjungi FB pagenya di https://www.facebook.com/Philips.AVENT.Indonesia
Semoga beberapa tips MPASI dan juga solusi buat memenuhi kebutuhan gizi & nutrisi anak bisa terjawab ya di blog post ini. Thank you for reading!

MP-ASI ini pengenalan
makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotornya.
perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan
makanan lokal, MPASI bahan lokal kadang lebih juga baik .
Apa saja yang cocok dikasi untuk anak 6 bulan baru mulai makan?
Betul sekali mbak 🙂 Saya dulu memberikan anak saya bubur beras putih campur ASI. Daging-dagingan dalam bentuk puree juga boleh dikasih ternyata dari umur 6 bulan.