Last Updated on April 23, 2019
Sudahkan kalian melakukan imunisasi dan vaksinasi? Saya sendiri secara rutin sudah mengimunisasi dengan cara vaksinasi untuk Rio. Melihat dari kecil saya dan adik saya juga tidak pernah absen untuk diimunisasi oleh Ibu saya, saya juga ingin melakukan hal yang sama untuk Rio dan adik-adiknya kelak. Kenapa? Agar anak-anak tumbuh dengan sehat dan optimal tentunya ๐
Bahkan ketika saya dan adik saya sempat pindah sekolah ke USA, masih ada beberapa vaksinasi yang harus dilakukan sebelum masuk ke sekolah setempat. Memang apa sih yang menyebabkan imunisasi dan vaksinasi ini sangat penting? Sebenarnya sudah saya tulis opini pribadi di blog postย Perlukah Imunisasi & Vaksinasi? pada tahun 2017 kemarin.
Beruntung, saya diundang oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk menghadiri Temu Blogger dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2019 pada tanggal 15 April kemarin. Acara yang menghadirkan narasumber dari Kemenkes RI (drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid), IDAI (Prof. Dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A) dan MUI (Dr. HM. Asrorun Niโam Sholeh, MA) memberikan banyak sekali ilmu baru.
Penasaran bagaimana urgensi dan pentingnya imunisasi dari kacamata Kemenkes RI, IDAI maupun MUI? Silahkan baca penjelasannya di bawah ini ya ๐
Pencegahan Spesifik Penyakit dengan Imunisasi
Menurut Permenkes No 12 Tahun 2017, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Jadi bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut, orang yang diimunisasi tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi terdiri dari imunisasi pasif dan imunisasi aktif (vaksinasi aktif). Imunisasi pasif adalah pemindahan atau transfer antibodi ke dalam tubuh. Sementara imunisasi aktif adalah tindakan untuk merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh dengan cara memasukkan vaksin yang berisi antigen.
Antigen sendiri adalah kuman atau bagian kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan. Hal ini berfungsi untuk merangsang terbentuknya kekebalan dalam tubuh. Kekebalan yang dibentuk bisa selama 2-4 minggu. Dengan kekebalan tersebut, ada kemungkinan 80% lebih kita tidak akan terkena penyakit mematikan.
Mengapa harus imunisasi?
Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit serius yang paling cost effective. Selain itu, kita dapat melindungi diri sendiri maupun orang sekitar dari penyakit berbahaya (dengan vaksin yang terjamin keamanan dan kualitasnya)
Imunisasi di Indonesia
Prof. Cissy B. Kartasasmita selaku Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI mengatakan bahwa kegiatan imunisasi sudah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Imunisasi ternyata merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Sebanyak 30% anak-anak muda masa kini adalah generasi yang akan memegang kendali pemerintahan di masa yang akan datang. Coba bayangkan kalau mereka banyak yang sakit ๐ Tentu tidak bisa maksimal memimpin negara yaa.
Imunisasi melalui vaksinasi ini menunjang sistem kesehatan masyarakat di Indonesia. Selain menurunkan angka kesakitan, vaksinasi juga menurunkan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit, mencegah kematian dan kecacatan serta mencegah beban masyarakat seumur hidupnya.
Tujuan program imunisasi adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Menurut Permenkes No 12 Tahun 2017, imunisasi dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
- Imunisasi Program โ diwajibkan dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
- Imunisasi Pilihan โ diberikan sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi dari penyakit tertentu
- Imunisasi Rutin โ terdiri dari imunisasi dasar (untuk bayi) dan imunisasi lanjutan (bagi balita, anak usia sekolah, remaja hingga dewasa)
- Imunisasi Tambahan โ diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit pada periode waktu tertentu
- Imunisasi Khusus โ melindungi terhadap penyakit pada situasi tertentu, contohnya : meningitis, rabies, yello fever, dll
FYI, imunisasi dasar pada bayi saja tidak cukup. Perlu diberikan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan perlindungan terhadap penyakit. Jadi terus follow up ke dokter anak, puskesmas atau posyandu yaa. Diharapkan imunisasi dilakukan secara tuntas demi mendapatkan perlindungan yang maksimal.
Bacaย Tips Melindungi Anak dari Kuman
Dimana Kita Dapat Mendapatkan Imunisasi?
Pelayanan imunisasi dapat dilakukan di :
- posyandu
- puskesmas
- puskesmas pembantu
- rumah sakit (pemerintah & swasta)
- klinik dokter mandiri
- klinik bidan praktik mandiri
- sekolah pada saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah
- fasilitas kesehatan lainnya
Berapa Biaya Imunisasi?
Kalau pelayanan imunisasi termasuk dalam program pemerintah dan diselenggarakan di posyandu, puskesmas atau rumah sakit pemerintah, maka pemberian imunisasi tidak dipungut biaya. Saya saja beberap akali memvaksin Rio di Puskesmas dan hanya bayar Rp. 3.000,- saja untuk administrasi (dan Rp. 2.000,- buat parkir hihi). Cukup terjangkau yaa.
Kalau di klinik mandiri maupun di Rumah Sakit tentu ada komponen lain seperti harga vaksin, harga suntik, harga konsultasi, dan sebagainya. Sebenarnya sama saja vaksinnya, namun ada jasa lain yang dapat dilakukan seperti konsultasi tumbuh kembang yang lebih mendalam.
Tapi mau di posyandu, puskesmas atau di dokter anak, yang penting vaksinasi dan imunisasi tetap dilakukan ya ๐ Silahkan dipilih dan dibuat budget pengeluarannya sesuai dengan kemampuan.
Keuntungan Melakukan Imunisasi & Vaksinasi
Seperti yang sudah dijelaskan, imunisasi dan vaksinasi dapat membantu diri sendiri sekaligus masyarakat sekitar kita. Ada beberapa social values dari kegiatan ini, yaitu :
- adanya herd immunity atau kekebalan komunitas yang merupakan indirect effect
- mengakibatkan pemutusan rantai penularan penyakit dari anak ke lain anak
- pemutusan rantai penularan penyakit dari anak kepada orang dewasa yang tinggal bersamanya
- 5% -20% anak yang tidak diimunisasi juga terlindung
Kekebalan kelompok ini merupakan hal yang menarik, karena orang lain yang tidak bisa dan belum diimunisasi, bisa mendapatkan kekebalan secara tidak langsung. Namun hal ini hanya dapat terbentuk hanya dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.
drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid selaku Dir. Surveilansi dan Karantina Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bila daerah dengan cakupan imunisasi rendah, maka akan cepat muncul kasus penyebaran penyakit PD3I yang sangat cepat.
Anak yang tidak diimunisasi juga berisiko menjadi kasus dan menyebabkan anak lainnya tertular. Sebagai contoh, ada KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio di Banten, Difteria di Jatim dan Jadetabek. Bahkan di luar negeri pun, banyak yang kembali terserang penyakit campak, dll yang sudah lama tidak dijumpai saat tingkat vaksinasi tinggi.
Bacaย Kiat Menjaga Anak Tetap Sehat di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Tapi Imunisasi Itu Halal atau Haram?
Dr. HM. Asrorun Niโam Sholeh, MA selaku Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat memberikan penjelasan soal imunisasi sesuai dengan fatwa MUI. Beliau menyatakan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.
Pada prinsipnya pengobatan harus dilakukan dengan barang yang halal. Dalam ikhtiar mencari kesembuhan wajib menggunakan metode pengobatan yang tidak melanggar syariat.
Penggunaan obat yang berbahan najis atau haram untuk pengobatan hukumnya haram kecuali memenuhi syarat sebagai berikut:
- digunakan pada kondisi keterpaksaan (al-dlarurat), yaitu kondisi keterpaksaan yang apabila tidak dilakukan dapat mengancam jiwa manusia, atau kondisi keterdesakan yang setara dengan kondisi darurat (al-hajat allati tanzilu manzilah al-dlarurat), yaitu kondisi keterdesakan yang apabila tidak dilakukan maka akan dapat mengancam eksistensi jiwa manusia di kemudian hari atau dapat menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang
- belum ditemukan bahan yang halal dan suci
- adanya rekomendasi paramedis kompeten dan terpercaya bahwa tidak ada obat yang halal
Ada beberapa contoh fatwa yang dikeluarkan MUI soal imunisasi dan vaksinasi seperti Fatwa Tentang Penggunaan Vaksin Polio Khusus (IPV) Tahun 2002 dan Penggunaan Vaksin Polio Oral (OPV) Tahun 2005. Dinyatakan pada fatwa tersebut bahwa pemberian vaksin OPV kepada seluruh balita, pada saat ini, dibolehkan, sepanjang belum ada OPV jenis lain yang produksinya menggunakan media dan proses yang sesuai dengan syariat Islam.
Penyediaan vaksin halal adalah salah satu langkah strategis percepatan program imunisasi. Untuk memenuhi kebutuhan umat Islam, maka wajib hukumnya bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penemuan vaksin halal.
Selain dari sisi ilmu pengetahuan, orang tua dan masyarakat juga wajib berpartisipasi menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan dukungan pelaksanaan imunisasi. Di luar itu, pemerintah bersama tokoh agama serta tokoh masyarakat juga wajib melakukan sosialisasi pelaksanaan imunisasi.
Bacaย Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Diniย
Mengenal Pekan Imunisasi Dunia 2019
Pekan Imunisasi Dunia (PID) dilaksanakan di lebih dari 180 negara, termasuk Indonesia. Biasanya dilaksanakan di minggu ke 4 bulan April setiap tahunnya. Tahun ini, PID memiliki tema โProtected Together: Vaccines Work!โ. Sementara di Indonesia sendiri, tema khususnya adalah โImunisasi Lengkap, Indonesia Sehatโ.
PID Nasional sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 23-30 April 2019. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan termasuk lomba karya tulis untuk jurnalis dan profesi, temu blogger, temu ilmiah bersama IDAI, lomba mewarnai, lomba storytelling dan juga jalan sehat. Semuanya dilakukan di pusat maupun di berbagai daerah.
Apa yang bisa kita lakukan?
Ramaikan sosial media tentunya dengan informasi positif soal imunisasi. Ajak anak-anak kita dan juga masyarakat untuk mendukung kegiatan imunisasi. Jangan lupa pakai hashtag #imunisasilengkap #pekanimunisasidunia juga yaa hihi. Yuk dukung program pemerintah ini demi masa depan yang lebih sehat ๐
Cukup panjang ya penjelasannya. But thank you for reading! Semoga semakin banyak orang tua yang tidak meragukan lagi untuk mengimunisasi dan memvaksinasi anaknya di kemudian hari. Demi Indonesia yang lebih baik lagi (dan lebih sehat tentunya) ๐
ini mau aku bagikan artikelnya ke tanteku ya, kebetulan kemarin lagi bahas soal imunisasi.. semoga dengan baca tulisan ini tanteku tercerahkan mbak.. aamiin
Alhamdulillaah semua anak2ku sudah lengkap imunisasi… sedih rasanya kalau ketemu sama ibu2 yang antivaks ๐
Betul gak cuma imunisasi dasar yang lanjutan pun penting untuk mempertahankan perlindungan terhadap penyakit. Hal kaya gini perlu disosialisasikan memang ke seluruh orangtua.
Sosialisasi tahunan ini selalu digalakkan yah agar masyarakat paham benar arti penting imunisasi pada anak
Banyak banget keuntungan dari imunisasi baru vaksin. Tapi masih suka ada saja yang ngeyel tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan dalil. Lah giliran anaknya sakit menggerutu juga katanya biaya berobat mahal. Disitu saya suka ingin ketawa…
Waktu kemarin anak saya di rawat di RS kebetulan ada penyuluhan tentang Imunisasi, serem ya efek penyakit jika tidak di imunisasi. Anak-anak saya Alhamdulillah sudah lengkap imunisasinya.
betul ya, tp ada saja yang anti vaksin ya, pdhl manfaatnya banyak sekali
Alhamdulillah anak-anakku sudah imunisasi dasar lengkap. Jangan sampai kita jadi bagian dari kaum anti vaksin ya. Kita harus turut menyumbang peluang untuk hidup sehat buat sesama manusia.
aku belum pernah ke puskesma mba padahal ya cuman bayar biaya daftar ya soalnya mesti pagi jadwalnya karena aku kerja jadi ke tempat lain ๐ anakku baru sampe vaksin campak next usia 1,5 tahun lanjut
Imunisasi itu penting banget menurutku, selain bisa menyelamatkan anak kita sendiri juga membantu menyelamatkan anak orang. Sedih masih ada yang beranggapan kalau imunisasi itu gak penting.
Saya selalu mengikuti anjuran pemerintah, alhamdulillah anak-anak saya sudah imunisasi semua, lengkap.
Bener sekali kak imunisasi itu penting banget. Anak aku dua duanya mencoba melengkapi imunisasi sampai lanjutan. Berguna agar aku tenang anak terjaga kekebalan tubuhnya
Setuju sekali
Aku paling concern sama pembahasan tentang iminisasi ini. Dan kezel bener sama ortu yang emggak mau memahami dulu tapi sudah anti imunisasi. Terus kalau ada apa-apa anaknya baru ngrasa..huh
Semoga dibukakan pintu hatinya
Aku dulu waktu usia anak sulung ku 5th dan yg ke dua usia 3,5th, adalah Ketua Posyandu mba. Ketua Posyandu termuda ehehe. Jd tahu Imunisasi serta Vitamin A itu penting memang. Krn kita ada penyuluhan kader juga.
Kalau anak sudah imunisasi lengkap Kita Jd ortunya nyaman ya mba tinggal memberikan asupan yg lengkap saja buat tumbuh kembang nya
Sebelom tahu lebih detil dari tulisan ini, aku udah termasuk ortu yang menganggap imunisasi itu sangat penting buat anak-anak. Efeknya yang jika tak diiminusisi bikin saya takut. Apalagi setelah baca tulisan ini. Halal dan amannya bikin tenang. Semoga semakin banyak ortu yang aware dengan imunisasi utk anak-anaknya ya.
Aku semakin sadar pentingnya imunisasi mba. Anakku selama ini baru yg wajib aja, jadi pengen kasih imunisasi tambahan
Alhamdulillah anak-anakku juga diimunisasi tapu semoga ya imunisasi tambahan juga nantinya digratiskan oleh pemerintah hehe
Lebih baik mencegah daripada mengobati .. alhamdulillah anak2ku sdh imunisasi dasar lengkap.. untungnya aku ga kemakan hoax..
saya peduli banget dengan imunisasi dan vaksin
karena dari kecil udah diimunisasi
jadi anaknya saya pun wajib imunisasi
bahkan juga imunisasi tambahan
ketika ada program dari sekolah pun anak saya juga tetap saya suruh ikut
Waahh tambah informasi ni mom, alhamdulillah saya jg pro imunisasi. Harapannya investasi sehat dengan melakukan imunisasi.