Last Updated on August 20, 2021
Yeay, akhirnya bisa ada kesempatan menulis lagi untuk menceritakan saat memasuki trimester ketiga kehamilan anak kedua ini. Seperti yang sudah diketahui, trimester ketiga merupakan trimester yang bikin deg-degan! Karena kita harus menjaga kondisi kita dan bayi, plus ada pandemi kali ini. We must ber extra careful.
Selain itu, deg-degan juga memikirkan biaya lahiran HAHAHA. Soalnya anak pertama dulu lahir via operasi SC dan yaaa lumayan juga biaya melahirkannya. Nembus 30 juta loh! Alhamdulillah ada asuransi yang mencover hampir 3/4 biayanya. Kalau ga ada, ga tau deh gimana itu ceritanya hahaha.
Kondisi Ibu Memasuki Trimester Ketiga
Memasuki trimester ketiga, I feel great. Tentu habis melewati trimester kedua yang alhamdulillah mudah untuk dilalui. Plus jerawat di muka sudah banyak yang hilang, tinggal bekasnya saja. Masih fit untuk kesana kemari. So I was on a high.
Sedikit demi sedikit juga mulai muncul nesting period alias fase dimana pengen beberes semuanya hahahaha. Sepertinya ini cukup banyak terjadi di ibu yang berada di trimester ketiga. It’s your maternal instinct kicking in and telling you to have space for the baby.
Muncul juga keinginan untuk olahraga secara teratur karena niat VBAC. Dari pengalaman teman yang VBAC, memang disarankan untuk olahraga secara rutin. Tentu agar tubuh siap untuk proses melahirkan. Bener banget deh kata orang kalau mempersiapkan untuk melahirkan itu seperti mempersiapkan maraton. Ga bisa dadakan!
Olahraga Senam Hamil & Yoga Prenatal
Karena pandemi, saya olahraga offlinenya bisa dihitung dengan jari. Tapi alhamdulillah bisa merasakan senam hamil dan juga yoga hamil. Agak deg-degan sih karena masih pandemi tapi pihak penyelenggara cukup baik prokesnya. Bisa dibaca di blog post ini ya :
Hmm, tapi sebaiknya yoga prenatal atau senam hamil ya? Bebas sih tergantung dengan minat. Kalau mau yang lebih challenging dan menarik otot otot sih saya sarankan yoga prenatal. Untuk yang lebih ringan, bisa mencoba senam hamil. Namun lebih baik mencoba keduanya, siapa tau ada preferensi tersendiri.
Karena pandemi, saya juga melakukan olahraga via Youtube di rumah. Iya sampai beli bola gede itu loh hahaha. Totalitas pokoknya! Selain itu, saya sempat ikut sesi yoga prenatal online dengan mbak Dela. Jadi cukup lengkap sih peralatan yoga di ruma seperti balok dan yoga band hihi.
Membekali Ilmu Tentang VBAC & Gentle Birth
Nah berhubung anak pertama ini SC, saya berniat untuk melakukan persalinan VBAC di kehamilan kedua ini. Ga ambisi sih, cuman pengen saja karena sepertinya enak bisa langsung beraktivitas kembali setelah melahirkan.
Maka selain mempersiapkan kondisi tubuh, saya juga harus membekali diri dengan ilmu yang pas. You know I always come prepared. Saya juga memfollow Instagram @ceritavbac yang memiliki grup Telegram gratis yang isinya banyaaaak sekali materi persiapan VBAC. Sampai saya download semua hehehe. Ya namanya juga usaha 🤗
Kondisi Bayi Memasuki Trimester Ketiga
Enough about me, what about the baby? Alhamdulillah sehat-sehat bayi S di dalam perut. Di dalam perut ternyata yang ini lebih sering menendang daripada Rio hahaha. Kalau Rio dulu rajanya cegukan, ini rajanya nendang-nendang. Aktif sekali alhamdulillah~
Saya juga masih rutin kontrol ke dokter kandungan, namun sedang mencari RS dan dokter lain di RS tersebut untuk lahiran. Kenapa di RS? Karena kehamilan ini rencana VBAC, lebih baik dilakukan di fasilitas kesehatan yang lengkap, jaga-jaga ada komplikasi.
Di minggu ke 30, saya masih di periksa oleh dr. Vera sekaligus melihat baby S dalam bentuk 4D. Alhamdulillah semuanya sehat-sehat saja. Bayinya menggemaskan dan tidak terlihat ada kelainan di dalam janin. Namun ternyata ada 2 kali lilitan tali pusar di lehernya. Waduh.
Tapi dr. Vera mengatakan bahwa ini bukan sesuatu yang serius karena detak jantungnya masih bagus. Hanya saja, saya disuruh lebih jeli lagi mengamati pergerakan janin di dalam perut. Kalau ada apa-apa, langsung harus ke fasilitas kesehatan terdekat, siap!
Pindah Kontrol Kehamilan dengan dr. Gioseffi
Mulai di minggu ke-31, saya pindah kontrol ke dr. Gioseffi di RS Medika Dramaga, Bogor. Setelah survey-survey, ternyata RS yang cukup bagus, menerima BPJS dan merupakan RS yang paling dekat dari rumah ya ini. Plus, dr. Gioseffi termasuk salah satu dokter favorit. Langsung cuss booking tanggal untuk kontrol kehamilan. Pas banget juga mulai memasuki trimester ketiga kehamilan.
First impression tentang dr. Gioseffi sih alhamdulillah baik. Beliau cukup teliti melihat kondisi bayi yang baru ditemuinya di minggu ke-31 hehehe. Pas pemeriksaan pertama, dicheck kalau kepala sudah dibawah. Lalu diperiksa jenis kelamin dan juga kondisi ketuban.
Karena saya bercerita tentang keinginan untuk VBAC, Beliau langsung menanyakan tentang riwayat operasi dan kenapa harus SC. Ya tentu jadi bernostalgia kalau Rio posisinya kurang baik untuk melahirkan secara normal.
Setelah itu, dr. Gioseffi memeriksa ketebalan rahim di sekitar . Lalu Beliau hening. Ternyata ketebalan rahim saya cukup tipis hehehe. Beliau bilang bahwa melahirkan secara VBAC akan menjadi resiko jika ketebalan rahim tidak cukup. Takut terjadi ruptur rahim atau rahim robek. Kemungkinan besar sih harus operasi SC kedua.
Beliau cukup PD jika ketebalan rahimnya diatas 4mm. Namun ini saya baru 31 minggu dan ketebalan rahimnya hanya sekitar 3.5mm. Masih cukup lama menunggu bayi lahir, toh masih baru memasuki trimester ketiga kehamilan.
Beliau menyarankan untuk melihat lagi perkembangan di minggu-minggu berikutnya. Tapi menurutnya, ketebalan rahim akan makin tipis karena kepala akan semakin menekan ke bawah. Dokter Gioseffi juga menyarankan untuk mengaktifkan BPJS (dengan meminta surat rujukan ke faskes utama & kontrol di RS) juga, jaga-jaga harus operasi secara dadakan.
Saya juga tanya tentang lilitan di leher, ternyata masih ada. Tapi nggak perlu dikhawatirkan karena kondisi bayi oke. Tali pusar ini sifatnya fleksibel sih jadi jarang mencekik janin selagi masih di dalam kandungan. Oke bismillah, semoga adik di perut baik-baik aja.
Persiapan Menjelang Melahirkan
Hmm, kalau ditanya apa saja persiapan menjelang melahirkan, saya agak bingung. Soalnya kayanya lebih santai daripada kehamilan pertama hahaha. Pada kaya gini juga ga sih?
Beli baju juga nggak, karena dapat beberapa baju bayi doorprize ikut acara online, ya jadinya cuci-cuci itu aja sama baju turunan Rio. Segala perlengkapan juga masih ada karena memang rencana mau punya anak lagi, jadi belum ada yang dilungsurin.
Tapi untuk kehamilan anak kedua ini, yang paling disiapin adalah :
- Sounding ke Rio tentang punya adik, apa yang akan terjadi & rencana kelahiran. Penting sih biar dia ga kaget.
- Fisik dan mental. Nanti bakal jadi ibu anak dua hahaha. Lebih wow subhanallah.
- Persiapan administrasi seperti BPJS, asuransi, dll.
- Jaga kesehatan. Apalagi pas lagi pandemi. Ga kemana-mana dulu, udah di rumah aja kalem nonton drakor.
Bagaimana kelanjutan bagian akhir trimester ketiga kehamilan? Nanti disambung di blog post berikutnya yaaa. Doakan bisa segera selesai menulis yang ada di draft hihi. Thanks for reading!
Kak pada akhirnya gimana rasa lahiran di RS Medika? Aku selama ini USG di RS Hermina, biaya persalinannya mahal sangat rencana mau pindah ke Medika tapi masih ragu karena aku lihat review di internet kurang memuaskan… Lalu fasilitas yang didapat apa aja kak? Tks