Last Updated on May 23, 2019
Bulan Ramadhan memang menjadi sebuah momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik akhlaknya maupun dalam kualitas ibadahnya. Sebagai umat muslim, menerapkan halal lifestyle menjadi sebuah hal yang penting. Diharapkan semua aspek di dalam hidup kita sudah masuk ke ranah halal, termasuk dari makanan, minuman, sampai ke obat-obatan yang kita konsumsi. Bahkan ada juga aspek halal lainnya seperti fashion muslim hingga parawisata halal.
Proses menuju halal lifestyle juga makin perlahan makin popular di kalangan generasi milenial. Saya sebagai milenial mom juga mulai concern ke arah ini. Diusahakan apa yang keluarga saya konsumsi memang halal. Selain membuat hati nyaman dan insya Allah tubuh juga sehat, saya juga ingin apa yang digunakan dan dimanfaatkan keluarga saya menjadi berkah.
Memang awalnya saya termasuk yang agak cuek hehehe. Bahkan waktu tinggal di luar negeri waktu kecil, saya cukup cuek soal ini. Kalau lagi lapar dan di menu sekolah hanya ada pepperoni pizza (yang dagingnya ham) saya cukup memisahkan dagingnya saja dan memakan pizza tanpa dagingnya hahaha. Padahal kalau tau ilmunya kan itu juga tidak boleh dimakan karena satu tempat masak HAHAHA. Haduh alhamdulillah sekarang sudah paham 😀 Jadi malu kalau cerita soal itu wkwk.
Baca Gainesville, Florida; A Place to Remember!
Kebutuhan akan Halal Lifestyle di Kehidupan Sehari-hari
Kebutuhan halal lifestyle dewasa ini sudah sangat besar. Hal ini tidak lepas dengan peran masyarakat yang menginginkan sistem ekonomi dan keuangan syariah serta industri halal. Hmm, apa sih yang dimaksud dengan tiga hal tersebut?
Ekonomi Syariah – ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. (http://www.uika-bogor.ac.id/jur07.htm)
Keuangan Syariah – kegiatan keuangan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip prinsip Syariah dalam agama Islam. (http://www.youthmanual.com/cari-jurusan/ekonomi-bisnis/manajemen-keuangan-syariah)
Industri Halal – industri yang di dalamnya semua industri menerapkan atau sesuai dengan standar Islam mulai dari hulu sampai hilir. (http://www.kemenperin.go.id/artikel/14913/Kemenperin-Bikin-Kawasan-Industri-Halal)
The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 mencatat besaran total pengeluaran belanja masyarakat Muslim dunia pada 2017 di berbagai sektor halal mencapai USD 2,1 triliun. Angka diperkirakan akan tumbuh hingga USD 3 triliun pada tahun 2023. Bukan angka yang sedikit ya? Faktor utama yang mendorong fenomena tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia.
Indonesia memiliki populasi umat muslim yang terbesar di dunia. Dengan 87,18 % penduduknya beragama Islam (232,5 juta jiwa), Indonesia menyumbang 11% dari total penduduk Muslim di dunia. Menurut data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019, Indonesia termasuk juga 10 besar konsumen pada setiap sub-sektor dalam industri halal.
Peran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
Untuk mengembangkan potensi sekaligus menjawab tantangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) melalui Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah. Hal ini merupakan sebuah komitmen pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
KNKS mempunyai tugas mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan keuangan syariah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi nasional. KNKS juga berfungsi sebagai :
- katalisator pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk skala nasional maupun internasional
- menyamakan persepsi dan mewujudkan sinergi antara regulator, pemerintah, dan industri terkait ekonomi dan keuangan syariah guna menciptakan sistem ekonomi syariah yang selaras dan progresif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Launching Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024
Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah (MEKSI) pertama kali diluncurkan oleh Kementerian PPN/Bappenas pada World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta pada 2-4 Agustus 2016 lalu. Pada bulan Mei 2019 kemarin, dilakukan launching buku MEKSI 2019-2024, dimana terdapat rencana untuk memosisikan Indonesia sebagai salah satu pelaku utama dan hub ekonomi syariah dunia.
Peluncuran buku MEKSI 2019-2024 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Ruang Rapat Djuanedi Hadisumarto 1-5, Gedung Saleh Afif, Kementerian PPN/Bappenas pada hari Selasa 14 Mei 2019. Diharapkan masterplan ini dapat menjawab tantangan sekaligus menyusun peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya harap MEKSI 2019-2024 ini dapat dijadikan rujukan bersama dalam mengembangkan ekonomi syariah Indonesia, yang kemudian dapat diturunkan menjadi program kerja implementatif pemerintah,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro sekaligus Sekretaris Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Selain peluncuran buku MEKSI 2019-2024, terdapat pula beberapa kegiatan Memorandum of Understanding (MoU) antara KNKS dengan berbagai lembaga yang mendukung pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Memang pengembangan ekonomi syariah harus melibatkan berbagai sekor lainnya agar memiliki dampak langsung dan signifikan pada pertumbuhan sektor riil.
KNKS bekerja sama dengan Bukalapak dan Tokopedia untuk berkomitmen mewujudkan konsep marketplace yang dapat mengakomodasi kebutuhan umat muslim di Indonesia. Pengguna dapat lebih mudah mencari dan mengidentifikasi produk-produk dengan nomor sertifikasi halal dan dapat melakukan investasi pada instrumen syariah seperti reksadana syariah melalui platform e-commerce.
Baca Banyak Promo Belanja Online, Terus Pilih yang Mana?
KNKS juga bekerjasama antara Bank Syariah milik BUMN (BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, serta BTN-UU Syariah) dengan PT Fintek Karya Nusantara pemilik produk aplikasi pembayaran LinkAja untuk mewujudkan LinkAja Syariah. “Ke depan kita harapkan LinkAja Syariah menjadi sistem pembayaran digital yang mampu mendukung ekosistem digital ekonomi syariah yang terhubung dengan sistem perdagangan e-commerce, produk keuangan syariah, pariwisata halal serta juga melayani transaksi dana sosial keagamaan, seperti infak, zakat dan wakaf dengan masjid-masjid dan lembaga zakat di seluruh Indonesia.” ujar Afdhal Aliasar selaku Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS.
Mengenal MEKSI dan 5 Klaster Rantai Halal
MEKSI 2019-2024 juga menjabarkan beberapa strategi dasar yang harus dilakukan, yaitu peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D), serta penguatan fatwa, regulasi dan tata kelola.
Di dalam MEKSI, tercantum penguatan rantai nilai halal yang terdiri dari 5 klaster, yang terdiri dari :
- makanan dan minuman halal
- parawisata halal
- fesyen muslim
- media dan rekreasi halal
- farmasi dan kosmetik halal
Aspek terakhir, yaitu farmasi dan kosmetik halal merupakan satu hal yang dekat dengan saya. Yaa karena saya ibu-ibu dan memakai kosmetik hehehe. Dewasa ini, kecantikan yang telah menjadi gaya hidup, terutama bagi ibu milenial. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat untuk merawat diri dengan baik.
Baca Cantik dari Rumah Bersama Z Beauty (Plus Pricelist!)
Apalagi saat ini Indonesia berada di posisi ke-4 sebagai negara dengan konsumsi produk farmasi terbanyak. Sementara pada sektor kosmetik, Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah konsumsi kosmetik terbesar setelah India. Cukup banyak kan konsumennya.
Potensi untuk pengembangan farmasi dan kosmetik halal sangat besar. Diharapkan produksi produk farmasi dan kosmetik halal dapat semakin ditingkatkan apabila kita melihat peluang yang ada. Dapat dilihat dari statistik bahwa :
- kontribusi PDB industri kimia, farmasi dan obat tradisional mengalami kenaikan selama lima tahun terakhir
- produk perawatan kulit diprediksi 31 persen selama 2017-2022 dan akan dipimpin oleh daerah Asia Pasifik, dan
- penjualan obat secara online dengan kategori vitamin dan suplemen diprediksi akan tumbuh.
Generasi muslim milenial sekarang lebih concern untuk mendapatkan produk yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan syariat Islam. Produk-produk tersebut memiliki kandungan yang bebas dari unsur binatang yang diharamkan dan yang disembelih tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Selain itu, alat yang digunakan tidak tercampur oleh zat yang tidak sesuai dengan syariat. Semuanya merupakan harmonisasi dari syariat Islam, good manufacturing practice (GMP) serta bahan baku halal.
Jadi jangan heran kalau kosmetik atau skincare halal menjadi sebuah trend, because that is where the market is. Saya juga lebih nyaman menggunakan produk yang sudah memiliki keterangan halal dan sertifikasi halal. Insya Allah jadi berkah juga ya memakainya 😀
Indonesia Islamic Economy Festival – IIEFEST
Saat ini produk-produk berlabelkan “Halal” sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Menurut hasil studi oleh Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) mengatakan bahwa muslim dan registrasi halal mengalami peningkatan pada jumlah konsumen dan daya belanja masyarakat.
Oleh karena itu, KNKS menyelenggarakan sebuah pre-launching event sebelum peluncuran MEKSI yang bernama Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan industri halal di Indonesia kepada masyarat, sekaligus sebagai bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup halal.
Acara ini diselenggarakan di Bandung, tepatnya di Trans Grand Ballroom pada tanggal 26 April 2019 yang lalu. Ada banyak kegiatan seperti Talkshow Industri Digital Halal, Talkshow Pariwisata Halal, Talkshow Islamic Edutainment, Talkshow Muslim Modest Fashion, dan Expo Industri Halal, Banyak pelaku industri, regulator, start-up milenial, UKM dan juga masyarakat umum yang menghadiri acara tersebut.
Saya berharap acara seperti ini dapat diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Agar masyarakat mengenal lebih dalam soal halal lifestyle dan pentingnya menjalankan itu sesuai syariat Islam. Selain itu, dengan adanya MEKSI dan berbagai MoU dengan banyak pihak, masyarakat juga semakin dipermudah untuk melaksanakan halal lifestyle sesuai dengan kemampuan masing-masing 🙂
Jika kalian tertarik untuk mempelajari halal lifestyle ini lebih jauh, silakan kunjungi media sosial KNKS :
Instagram : @KNKS.ID
Twitter : @KNKS_ID
Facebook : Komite Nasional Keuangan Syariah
Youtube : Komite Nasional Keuangan Syariah