Last Updated on May 30, 2019
Melihat orang-orang bersiap-siap untuk mudik, jadi pengen cerita soal mudik nih hehehe. Kali ini saya mau sharing salah satu cerita mudik yang unforgetable, yaitu pas mudik saat hamil. Nah ini adalah cerita mudik di tahun 2016, tapi keseruannya (dan deg-degannya) masih keinget sampai sekarang hahaha.
Jadi rute mudik tahun 2016 saya adalah :
Lombok โ Surabaya โ Madiun (Lebaran) โ Surabaya โ Jakarta โ Bogor
Kenapa start di Lombok? Jadi tahun 2016, Arga masih penempatan di Lombok. Jadi tentu saya menemaninya disana setelah saya beres urusan kampus. Yap waktu itu saya lagi sibuk daftar wisuda, karena sudah beres dan tinggal wisuda saja hihi.
Di Lombok, ternyata saya ketauan hamil Rio hihi. Sudah sekitar sebulanan hamil di bulan Juni 2016. Kebetulan juga Arga akan dipindah penempatannya di Jakarta setelah Lebaran. Call it rejeki bayi, eh? Hehehe. Alhasil, kami merencanakan kegiatan mudik sekalian pindahan. Sadly, we are going to say goodbye to Lombok hiks.
Bacaย My Pregnancy Diary; Baby (Super Early) First Trip
Rute diatas ditempuh dengan menggunakan pesawat antara Lombok-Surabaya dan Surabaya-Jakarta. Selebihnya menggunakan transportasi darat seperti bis atau mobil. Nah, berhubung saya sedang hamil muda, kadang saya merasa mual di pagi hari.
Sebelum pergi mudik, ada beberapa persiapan yaitu packing barang (iyalah) dan mengecheck kandungan ke dokter. Berhubung ini adalah kehamilan pertama (abis nikah alhamdulilah tidak kosong), jadi agak waspada juga. Soalnya saya juga merasakan ngantuk sepanjang hari. Daripada daripada kan. Kami juga meminta saran dan juga surat sehat dari dokter. Penting sih ini bagi ibu hamil, takutnya diminta saat naik pesawat.
Perjalanan Lombok โ Surabaya โ Madiun
Alhamdulillah perjalanan ke bandara lancar. So far, hanya mual-mual dikit. Sebelum naik pesawat, tidak ada yang meminta surat sehat karena hamil. Yaaa karena ga kaya hamil juga sih tampangnya hahaha. Keliatannya kaya orang lemes karena puasa aja fufufu.
Setelah sampai di Surabaya, saya lupa kita naik apa ke Madiun HAHAHA. Brb liat foto-foto dulu. Kalau tidak salah naik bis sih. Karena paling mudah dan cepat sampai. Because we really wanted to get home fast. Sesampainya di Madiun, kami dijemput di terminal oleh Bapak Mertua.
Setelah sampai Madiun, salah satu hal yang kami lakukan adalah mencari dokter kandungan untuk mengecheck bayi di perut. Kondisi kandungan sebelum berangkat adalah hanya terlihat kantung embrio saja. Karena mendekati lebaran dan kebetulan kami datang di weekend, jadi tidak ada dokter kandungan yang buka. Alhasil kita ke RSUD Soedono Madiun.
Karena saat itu sudah tutup klinik praktek dokter, kami dengan Pdnya ke IGD. Kami bertanya apakah bisa check kandungan karena habis melakukan perjalanan panjang. Setelah dicheck, alhamdulillah ternyata sudah terlihat fetus atau embrio di dalam kantung janin, hore!
Bacaย Ibu Hamil & Menyusui, Kalian Luar Biasa!
Saya disuruh banyak istirahat karena tanggal 11 Juli akan kembali melakukan perjalanan ke Bogor. Dokter dan bidan tidak mau saya kecapean karena masih trimester awal dan resiko kenapa-kenapa masih sangat besar.
Pada akhirnya saya dikasih obat penguat kandungan. Harganya cukup wow juga ya HAHAHA. Tapi alhamdulillah pada akhirnya, embrionya tetap ada dan menjadi seonggok daging nan menggemaskan bernama Rio ๐
Ternyata hal yang sama juga terjadi saat saya pulang ke Bogor. Saya mencari dokter kandungan dan menceritakan cerita perjalanan panjang. Langsung deh dikasih obat penguat kandungan sampai 5 bulan HAHAHA. Yang sedih pas liat sih tagihan pas bayar di kasir. But all the best for the baby!
Tips Mudik saat Hamil
Belajar dari pengalaman, berikut adalah beberapa tips untuk diperhatikan jika ingin mudik dalam kondisi hamil.
1. Konsultasi dengan dokter kandungan.
Ini tidak boleh ditawar ya, harus! Dokter kandungan juga yang memberikan surat sehat untuk perjalanan naik pesawat terbang. Oiya, sebaiknya pas sampai di destinasi juga mengecheck kembali kandungan di dokter kandungan ya. Better safe than sorry
2. Puasa? Ikutilah kemampuan tubuh.
Saya dulu puasa, karena kalau makan akan menjadi mual. Jadi mendingan tidak puasa. Kata dokter juga tidak apa-apa asal saya kuat. Kalau kalian ingin puasa, silakan namun balik lagi ke saran dokter dan kekuatan tubuh ya. No one knows your body better than you, you make the call.
Bacaย Tips Atasi Sembelit Saat Puasa
3. Siapkan P3K dan perlengkapan penting.
Jaga-jaga kalau mual melanda, atau sakit pinggang. Pokoknya segala macam hal yang penting bagi ibu hamil, harus bisa diambil atau tersedia dengan cepat. Termasuk bantal biar tidak pegal-pegal hihi.
4. Jadwalkan waktu keberangkatan yang ideal.
Kalau ini tergantung masing-masing ya. Ada ibu hamil yang mual lihat matahari, jadi lebih baik berpergian saat malam hari. Ada juga yang takut waktu tidurnya terganggu, jadi silakan berpergian pada siang hari. Again, you know your body.
5. Istirahat, makan & minum yang cukup.
Ini juga tidak kalah penting. Kalau perjalanan sangat panjang, pastikan ada waktu untuk istirahat. Kalau tidak sedang puasa, jangan lupa juga untuk makan teratur dan minum air putih yang cukup.
6. Siapkan hiburan di perjalanan
Biar ga pusing, moody atau uring-uringan. Saya dulu sih lebih memilih tidur HAHAHA. Monmaap hamil Rio memang hamil kebo hihi.
Sekian cerita singkat mudik saat hamil dan juga tambahan beberapa tips yang harus diperhatikan saat mau mudik. Semoga bermanfaat ya bagi para ibu hamil dan soon-to-be dads! ๐