Last Updated on February 20, 2024
Bagi sebagian orang tua, membawa anaknya ke dokter gigi merupakan sebuah tantangan yang cukup meyulitkan. Apalagi kalau kita ternyata memiliki trauma tersendiri ketika bertemu dengan dokter gigi yaa hehe. Alhamdulillah dewasa ini, sudah banyak materi edukasi yang beredar, termasuk beberapa tips membawa anak ke dokter gigi yang dapat diikuti jika ingin sesi kunjungan yang minim drama.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan gigi pada anak sangatlah penting dijaga sejak dini. Hal ini disebabkan oleh kondisi email gigi anak sangat rentan terhadap kerusakan karena tidak sekuat email pada gigi dewasa.
Padahal, gigi anak atau yang lebih kita kenal dengan gigi susu memiliki beberapa fungsi penting yaitu :
- Membantu kelancaran pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu akan memberikan ruang kepada gigi permanen yang akan tumbuh dibawahnya. Kondisi gigi susu yang dirawat dengan baik juga akan membantu merangsang perkembangan rahang.
- Membantu proses pengunyahan pada anak. Kebutuhan akan nutrisi pada anak dapat terpenuhi dalam masa tumbuh kembangnya dengan kekuatan mengunyah.
- Mempengaruhi perkembangan wajah dan otot rahang.
- Menjaga rasa percaya diri pada anak. Siapa sih yang tidak senang dengan kondisi gigi yang bersih, tidak berlubang dan cerah?
Jadi sangat penting untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk anak. Bahkan ketika anak sudah mulai muncul gigi pertamanya, itulah saat yang tepat untuk memperkenalkan anak ke dokter gigi. Menurutย Stanford Childrenย Health, kunjungan dokter gigi pertama direkomendasikan pada usia 12 bulan atau dalam 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh.
Kenapa Ada Rasa Takut ke Dokter Gigi?
Tapi jujur nih, siapa yang takut ke dokter gigi? Ternyata kalian tidak sendiri. Cukup banyak anak-anak dan juga orang dewasa yang takut untuk mengecek kondisi gigi dan gusinya ke dokter gigi. Kok bisa ya? Memang kenapa bisa sampai ada rasa takut?
Menurut klikdokter, ternyata beberapa alasan itu adalah ada rasa trauma karena sakit atau kurang nyaman, takut dengan setting atau alat yang ada di dokter gigi, bahkan sampai takut biayanya setinggi langit ketika harus berkunjung ke dokter gigi.
Tips Membawa Anak ke Dokter Gigi
Untuk mengurangi kejadian anak takut diajak ke dokter gigi, ada beberapa tips membawa anak ke dokter gigi yang bisa kalian terapkan. Apa saja?
1. Ajak ke dokter gigi sejak kecil
Agar anak tidak takut dengan dokter gigi, kita bisa coba mengajakย ke dokter gigi sedini mungkin. Bahkan disarankan saat gigi pertama sudah mulai keluar. Jangan tunggu sampai ada sakit atau masalah pada gigi dan gusi, baru ke dokter. Justru itu yang akan membuat anak mengingat dan mengkorelasikan dokter gigi dengan rasa sakit, dan berakhir dengan trauma. Jika dilakukan pemeriksaan rutin, anak juga akan semakin rileks dan terbiasa untuk mengunjungi dokter gigi.
2. Perkenalkan dengan Dokter Gigi dari Buku, Video & Bermain Peran
Salah satu cara yang saya lakukan adalah memperkenalkan profesi dan kegiatan yang dilakukan di dokter gigi melalui buku, video bahkan bermain peran. Kita bisa membacakan buku atau menunjukkan video tentang berkunjung ke dokter gigi berulang-ulang kali.
Agar anak makin nyaman, kita juga bisa ajak anak untuk bermain peran sebagai dokter dan kita sebagai pasien. Dengan begitu, anak semakin mengenal dan tidak takut lagi untuk bertemu dengan dokter gigi.
3. Ciptakan Image yang Positif
Usahakan menciptakan image yang positif ke dokter gigi (dan dokter lainnya ya hehe) dan juga dalam kegiatan berkunjung ke dokter. Kita bisa menjelaskan bahwa dokter gigi sosok yang membantu menjaga kesehatan dan kekuatan gigi kita sehingga kita terbebas dari masalah sakit gigi. Jangan sampai ditakuti-takuti ya (sambil mengacam gitu, hayo loh nanti kalau nakal akan disuntik, dsb), yang ada malah kapok lihat dokter!
4. Orang Tua Tetap Tenang dan Tidak Cemas
Ini ternyata salah satu faktor anak juga โbertingkahโ loh menurut salah dokter dokter gigi, yaitu orang tua ikutan cemas dan deg-degan! Pernah dengar kan kalau kita gelisah, anak juga ikut gelisah. Yap, hal yang sama juga akan terjadi ketika orang tua cemas dan deg-degan ketika mengantar anak ke dokter gigi. Yang tadinya anak santai, malah ikut cemas juga hehe.
Jadi pastikan kita tetap tenang dan tidak cemas ya saat proses anak bertemu dengan dokter gigi, meskipun kita dalam hati udah deg-deg ser. Ikuti kata dokter dan jangan membuyarkan konsentrasi pasien dan dokter di dalam ruang praktek. Ya namanya juga jadi orang tua, kita juga harus mampu mengendalikan emosi hehe.
5. Berikan Semangat & Pujian
Jika anka mampu bersikap positif dan mengikuti petunjuk dokter dengan baik, tentu kita dapat memberikan pujian. Namun jika anak terlihat cemas, takut dan tidak dapat mengikuti arahan dokter dengan baik, nah kita juga perlu terus menyemangatinya, jangan ikut memarahinya. Jangan kendor kasih semangat ke anak ya pokoknya. Boleh juga memberikan hadiah kecil setelah selesai bertemu dengan dokter loh.
6. Pilih Dokter Gigi yang Ramah Anak
Ini juga tidak kalah penting, jangan lupa untuk pilih dokter gigi yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam merawat anak-anak. Sudah banyak referensi dokter gigi yang ramah dan sabar dapat membuat anak merasa nyaman dan percaya diri selama kunjungan. Yaa meskipun kadang trial dan error, tapi usaha mencari dokter gigi yang sreg dan pas, akan membuahkan hasil yang baik.
Perawatan Gigi Anak di Damessa Family Dental Care
Salah satu tempat dengan dokter gigi ramah anak dan berpengalaman adalah Damessa Family Dental Care. Damessa, klinik gigi anak,ย sendiri telah dipercaya selama 15 tahun lebih dan memiliki pengalaman yang profesional dalam menangani anak-anak. Bagi yang tinggal di daerah Jabodetabek, ternyata mudah kok mencari dokter gigi anak terdekat di Damessa.