Agriculture, Event

Rakornas Agribisnis KADIN 2019 – Prioritaskan Pertanian dan Pangan Indonesia

Last Updated on November 11, 2019

Pada hari Selasa tanggal 5 November 2019, telah diselenggarakan Rakornas Agribisnis KADIN 2019 di Hotel Kempinski, Jakarta. Sebagai lulusan jurusan pertanian (yang sekarang menjadi blogger hihi), saya tentu senang diundang untuk menghadiri acara dengan sebuah tema yang very close to my heart. Ya bisa dibilang keluarga saya dan juga suami, berlatar belakang pertanian. Jadi cukup menarik bagi saya untuk menyaksikan Rakornas ini, it was my first Rakornas KADIN experience.

Rakornas Agribisnis KADIN 2019

Rakornas Agribisnis KADIN 2019 ini merupakan kegiatan rutin KADIN yang outputnya adalah masukan dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian dan industri makanan.

Dalam acara yang bertemakan “Produktivitas dan Daya Saing Pertanian dan Industri Pangan” ini, hadir banyak kurang lebih ada 200 peserta dari sektor agribisnis, asosiasi petani, perbankan, dll. Selain itu, turut hadir Menteri Ristek RI, Bapak Bambang Brodjonegoro, Menteri KLH, Ibu Siti Nurbaya Bakar, serta perwakilan beberapa kementrian dan juga lembaga negara.

Baca Pengalaman Ikut Quarry Walk HUT 44 Indocement

Rakornas Agribisnis KADIN 2019
Courtesy of Team Creative & Production Sinar Mas

Kondisi Pertanian dan Industri Pangan di Indonesia

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia dan pemenuhannya merupakan hak asasi rakyat Indonesia. Sehingga hal soal pangan ini diatur di Undang-Undang No. 18/2012. Pada tahun 2014, indeks ketahanan pangan di Indonesia mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Data dari The Economist Intelligence Unit ini menunjukkan bahwa indeks ketahanan pangan meningkat. Sementara menurut data dari Global Food Security Index (GFSI), Indonesia berada pada peringkat ke-65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN.

Ngomongin pangan memang tidak jauh dengan membicarakan soal populasi di dunia. Pada tahun 2045, jumlah populasi dunia diperkirakan akan menembus 9 miliar jiwa. Sementara populasi penduduk Indonesia sendiri akan mencapai 350 juta jiwa. Berapa banyak bahan pangan yang diperlukan? Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan bidang pertanian dan pangan mulai saat ini.

Rakornas Agribisnis KADIN 2019

Pada Rakornas Agribisnis KADIN 2019 kemarin, terdapat 3 hal yang akan menjadi fokus pembahasan. Tiga hal tersebut adalah peningkatan produktivitas melalui penyediaan lahan, bibit dan teknologi dalam menghadapi perubahan iklim. Sehingga pada kegiatan kemarin, terdapat tiga sesi yang membahas topik :

  1. Meningkatkan Produktivitas Melalui Penyediaan Lahan, Bibit dan Teknologi dalam Menghadapi Perubahan Iklim
  2. Ekosistem Investasi Ketahanan Pangan & Daya Saing Ekspor
  3. Access to Finance – Infrastructure Financing and Creative Financing dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Mengoptimalkan Bidang Pangan & Agribisnis di Indonesia

Ketua Umum KADIN Indonesia, Bapak Rosan Roeslani mengatakan bahwa selain pemikiran, kita juga perlu action. Meskipun SDM di Indonesia berlimpah, hal tersebut tidaklah cukup. Bidang pertanian memang menyumbangkan 1% untuk GDP, namun banyak komoditas lain yang harus dioptimalkan.

Baca Milk Formula, Bogor Agricultural University (IPB) & Authorities

Rakornas Agribisnis KADIN 2019
Courtesy of Team Creative & Production Sinar Mas

Sehingga Bapak Franky O. Widjaja selaku Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang APK (Agribisnis, Pangan dan Kehutanan) berharap bahwa bidang ini dapat dioptimalkan, setidaknya dalam 5 tahun kedepan. Industri pretanian harus dijadikan prioritas dalam konteks transformasi ekonomi.

Oleh karena itu, kehadiran semua stakeholder yang datang pada Rakornas KADIN memiliki peranan penting dalam merumuskan masukan dan juga rekomendasi dengan pemerintah. Sinergi antar stakeholder baik dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan juga petani sangat dibutuhkan. Because if we want to go far and fast, we have to go together.

Menristek juga menyatakan bahwa penting pendekatan triple helix (pemerintah, bidang usaha, peniliti) di bidang pertanian dan juga di bagian hilirnya. Perlu ada terobosan untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan melalui dukungan penyediaan lahan, bibit dan juga teknologi. Dalam Rakornas kemarin, diserahkan juga Roadmap 4.0 yang berisi rencana dalam 5 tahun ke depan dalam bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan kepada Menristek.

Baca Memilih Protein Hewani Berkualitas 

Rakornas Agribisnis KADIN 2019
Courtesy of Team Creative & Production Sinar Mas

Peran Berbagai Sektor untuk Pertanian dan Pangan Indonesia

Menurut Ibu Musdalifah Mahmud, terdapat beberapa hal yang merupakan tantangan di bidang pertanian dan juga pangan, antara lain adalah

  1. Tuntutan kualitas dari konsumen
  2. Trend & pilihan konsumen
  3. Menurunnya kualitas sumber daya

Sehingga research and development (R&D) merupakan hal yang sangat penting. Disamping itu, peran berbagai sektor juga dibutuhkan, seperti contohnya BMKG dalah memiliki sistem peringatan dini yang efektif untuk antisipasi dan mitigasi resiko di bidang pertanian. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Bapak Herizal menyatakan banhwa kegiatan edukasi juga perlu dilakukan mengenai iklim dan cuaca di Indonesia.

Rakornas Agribisnis KADIN 2019 - Strategi Riset Nasional

Pada sesi kedua tentang Ekosistem Investasi Ketahanan Pangan & Daya Saing Ekspor, Kemenperin RI terus berupaya agar komoditas Indonesia bisa bernilai tambah sehingga dapat meningkatkan daya saing. Dalam investasi dari hulu dan hilir, semuanya harus ditangani dengan tepat sehingga terwujudnya ketahanan pangan. Investasi tersebut dapat merupakan gudang, kapal, e-commerce, dll.

Rakornas Agribisnis KADIN 2019
Courtesy of Team Creative & Production Sinar Mas

Pada sesi terakhir mengenai Access to Finance, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, berharap kehadiran fintech bisa mempercepat akses keuangan. Semua itu diharapkan dikelola dengan baik sehingga menjadi aman. Diharapkan ada peran pemerintah dalam mendorong lahirnya Creative and Innovative Dinancing untuk industri-industri pertanian yang ada.

Bank juga diharapkan dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi sebagai agregator untuk berhubungan dengan petani dan peternak. Kondisi sekarang, perbankan masih menyentuh sektor perdagangan. Apabila bisa diperluas, tentu dampaknya akan lebih besar.

Baca Promo Asian Games dan Dukungan Bank Mandiri

Rakornas Agribisnis KADIN 2019
Courtesy of Team Creative & Production Sinar Mas

Semua saran dan masukan yang ada di Rakornas, diharapkan dapat membawa bidang pertanian dan pangan Indonesia ke arah yang lebih baik. I was lucky to have been there and get new insight on a topic that hits close to home. Bahkan sempat diskusi dengan beberapa anggota KADIN soal bawang putih dan kelapa hehehe.

Rakornas Agribisnis KADIN 2019 memang merupakan suatu momen untuk menyatukan para stakeholder agar bisa membahas permasalahan yang ada sekaligus mencari solusi bersama. Semoga output yang dihasilkan dapat berguna untuk nusa dan bangsa.

RELATED POST

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.