Last Updated on May 30, 2021
Semuanya gara-gara Google Photos hahaha. Karena mau memback-up foto-foto lama ke Google Photos sebelum storagenya mengambil tempat di storage utama Google Drive, jadi nostalgia kan. Salah satunya adalah nostalgia tentang pengalaman menjadi mahasiswa di universitas Jepang.
Masih ingat rasanya apply visa, naik red-eye flight, berada di tengah typhoon (for real!), sampai ikut melihat dan merasakan bagaimana rasanya jadi mahasiswa di universitas di Jepang. Silakan dibaca terus ya untuk mengetahui ceritanya.
Student Exchange ke Chiba University
Awalnya memang tidak terlalu minat untuk student exchange ke Jepang, karena target negara utama itu bukan ini. Fokus saya dulu adalah exchange atau lanjut Masterโs Degree ke negara Barat seperti Amerika. Iya, sampai sudah searching berbagai universitas dengan jurusan pertanian terbaik di negeri Paman Sam itu.
Sampai akhirnya takdir berkata lain dan saya kembali melanjutkan S2 di IPB. Ya mungkin memang tidak boleh jauh-jauh dari orang tua yang sakit keras. Oleh karena itu, saya mulai mencari program student exchange yang memberikan saya kesempatan untuk mencoba kuliah di negeri lain, tapi dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Mengikuti Program Twincle
Ternyata, ada program di IPB yang dibuka untuk exchange student mahasiswa S2. Wah jarang-jarang nih! Ternyata ini adalah program joint collaboration bernama TWINCLE.
TWINCLE atau Twin College Envoys Program adalah program dari Chiba University untuk mahasiwa pascasarjana di Jepang dan juga ASEAN. Program ini terbuka untuk mahasiswa jurusan pendidikan, teknik, ilmu pengetahuan alam dan juga hortikultura.
Kita akan diberi kesempatan untuk ikut kelas di Chiba University, Japan dan bergabung membentuk tim bersama dengan mahasiswa Jepang untuk membuat sebuah program untuk siswa SMP dan SMA di ASEAN. Jadi nanti, saya di Indonesia akan menerima mahasiswa Jepang juga.
Alhamdulillah Lolos Seleksi!
Setelah melewati seleksi yang cukup ketat, akhirnya saya dan 3 mahasiswa S2 lainnya dari IPB (Kak Cici, Mbak Tintin dan Ridho) menjadi yang terpilih untuk mengikuti student exchange di Jepang. Plus dapat beasiswa JASSO pula untuk hidup di sana. Yeay, alhamdulillah dapat pengalaman menjadi mahasiswa di universitas Jepang!
Oiya, saya nih 0 besar bahasa Jepangnya. Tapi kok bisa lolos? Ternyata yang dilihat juga kemampuan berbahasa Inggris, karena kami juga akan bekerja sama dengan mahasiswa dari negara ASEAN lainnya. Di wawancara dan isi formulir juga dalam bahasa Inggris kok hehehe. So my ability to speak English really opened up the opportunity to explore other countries.
Jadi bagi kalian yang masih mahasiswa, yang lagi ingin lanjut sekolah, atau para ibu yang sedang menyiapkan masa depan anaknya, please kuatkan kemampuan bahasa Inggris. Kalau dulu pasti bisa les bahasa di sana sini, tapi karena pandemi, jadi banyak kursus bahasa Inggris online seperti di ICAN Education.
FYI di ICAN Education juga tersedia kelas 1 on 1 untuk IELTS atau TOEFL loh. Plus ada konsultasi pendidikan juga. Lengkap!
Kegiatan Selama Di Jepang
Kami menjadi mahasiswa di Chiba University pada bulan Oktober 2014. Di kala itu adalah musim gugur, jadi enaaak sekali hawanya. Matahari masih bersinar cerah tapi anginnya dingin kaya di kulkas hihihi. Jadi betah lama-lama di luar dan jalan-jalan, karena tidak keringetan dan tidak gerah.
Chiba University adalah universitas yang terletak di luar wilayah Tokyo. Ada beberapa kampus, tapi waktu saya disana, saya berkutat di Nichi Chiba Campus dan juga di Kashiwanoha Campus untuk jurusan hortikultura.
Kegiatan selama disana tentu adalah mengikuti jadwal program yang terdiri dari kunjungan ke lab, mengikuti perkuliahan umum (yang ada dalam bahasa Inggris), brainstorming dengan anggota kelompok yang dari Jepang, melakukan presentasi, mengenal budaya Jepang dan jalan-jalan!
Karena lokasinya yang dekat dengan Tokyo, ada beberapa kali kami ke Tokyo untuk mengujungi Asakusa Temple, Ueno Park dan Ueno Zoo dan mampir makan Yoshinoya di Harajuku.
Yang paling saya suka sih pas bereksplorasi sendiri dan bertemu dengan teman lama yang kuliah di Jepang. Agendanya adalah makan sushi di Akihabara! Selain itu, saya dan Kak Cici juga sempat main ke Roponggi Hills dan naik ke atas Tokyo City View dan Sky Deck. Agak pricey sih tapi WORTH IT! Nanti saya bahas satu-satu di blog post terpisah bagaimana?
Tinggal Seperti Mahasiswa Jepang
Tempat tinggal kami adalah di International House yang letaknya 1 stasiun kereta dari stasiun kereta Nishi Chiba. Kalau ingin ke kampus, kita bisa jalan yang memakan waktu sekitar 15-20 menit, tergantung kecepatan, atau naik kereta.
Nah naik kereta ini adalah opsi kalau kita mepet berangkat ke kampus hahaha. Tapi orang Jepang itu sangat sangat sangat tepat waktu. Jadi kalau kita searching cara untuk mencapai kampus, maka akan ada keterangan berupa jadwal kereta dan berapa menit yang diperlukan untuk jalan dari dan ke stasiun.
Ngomongin tepat waktu, di Jepang ga ada loh undangan kerja kelompok atau undangan kelas yang seperti jam 09.00 hingga selesai. Pasti selalu ada waktu selesainya, misalnya jam 09.00 โ 09. 45. Dan hebatnya lagi, mulainya on time, SELESAINYA JUGA ON TIME.
Kenapa? Karena mereka sangat menghargai waktu kita. Siapa tau kita ada jadwal lain setelah itu, jadi wajib untuk tetap pada slot waktu yang diberikan, ga ada ngaret-ngaret disini~
Untuk makan, kami biasanya masak sendiri. Tapi berhubung kami juga diberi uang beasiswa, jadi kadang kami makan di luar. Saya juga menyempatkan untuk berkunjung ke restoran halal yang dikelola dua lansia Jepang. Tempatnya terbatas dan jam bukanya juga disesuaikan dengan jam makan.
Kalau masak, kami membeli bahan makanan dari AEON dekat stasiun atau di Maruetsu. Kalau mau diskon, datangnya pas tokonya hampir tutup ya hehehe. Kadang saya juga beli onigiri untuk sarapan besok disini. Ya namanya juga mahasiswa, hemat beb! Hahaha.
Sebenarnya banyak memorable & interesting momentsย yang bisa diceritakan secara detail ketika menjadi mahasiswa di universitas Jepang. But I think Iโm gonna save that for later hehehe. So stay tuned!ย Makasih sudah membaca sekilas blog post nostalgia yaa. I hope you enjoy the pictures too!
Aku stiap kali baca tulisan ttg Jepang, lgs sedih, kangeeen banget soalnya kesana lagi :(.
Dari sekian banyak negara yg aku prnh visit, Jepang sih yg paling berbekas dan rela aku datangin rutin. Kalo untuk sekolah kayaknya udh ga bisa, akunya juga udh ga kepengin sekolah ahahhaha. Tp berharap sih suatu saat anak2 yg bisa sekolah di sana :). Dulu suamiku TK nya di Jepang :p. Krn mertuaku kan diplomat. Nah pas suami usia TK, kebetulan papa ditempatin di Jepang, makanya pak su TK di sana.
Aku slalu berdoa pandemi cepet usai, vaksin cepet disebar, dan jepang buka pintu lagi. Krn negara pertama yg bakal aku datangin, itu Jepang lagi ๐
Alhamdulillah berkesempatan kuliah di Universitas Chiba , beneran pengalaman yang luar biasa. Satu hal yang pengen ditiru dari orang Jepang adalah mulai on time dan selesai on time kalau meeting. Di Kita kadang mulai molor. Tapi meetingnya seakan tidak pernah berakhir, terus aja ga kelar-kelar. LOL. padahal bisa ngerjain yang lain
Hahhh kamu ternyata kece sekali kak! Bisa kuliah sampe Jepang begitu. Aku tuh punya cita-cita pengen menginjakkan kaki ke Jepang terus mempelajari budayanya sana huhu semoga terkabul suatu saat nantiii. Ceritain yg banyak tentang Jepang dong mbak di postingan berikutnya, aku penasaran haha
Pengalaman berharga ya bisa merasakan kuliah di Jepang, salah satu impianku yang belum tercapai hihi… Sempat baca bukunya Jerome seru banget pengalamannnya di Jepang
MasyaAllah pengalaman berharga banget ya Kak.
Pengen ke Jepang belum kesampaian nih diriku
sampai sekarng masih apal gak bahasa Jepang kak?
Keren banget kak, nyesel dulu waktu pelajaran bahasa inggris tuh suka bolos wkwkwkwk. Baru sekarang-sekarang ini bisa itupun gak begitu lancar banget. Makanya lagi ikutan belajar bahasa inggris pakai applikasi nih biar nambah skill jadi kalau liburan gak perlu nyewa penerjemah
Argh keren banget pengalamannya pasti ga terlupakan ya, emang google photos kekgitu sii bikin baper hahhaha… aku waktu gadis impian bgt ke Jepang, tp ga kesmapean jeh. oke deh aku cek dulu kursus onlinenya buat sisulungku kali berminat.
MasyaAllah, kerennya. Aku dulu pernah bermimpi bisa kuliah di LN tapi apa daya, utk nguliahin aku di dalam negeri aja orangtuaku ga mampu. Mimpiku kuwariskan ke anak2ku, semoga kelak mereka bisa kuliah di luar negeri seperti impianku. Nah, kira2 2 tahun lagi anakku yg pertama bakalan lulus kuliah S1 Farmasi dan dia pengen banget bisa lanjutin ke luar negeri, pilihannya kalo nggak ke Korea atau Belanda. Semoga Allah mampukan aku mewujudkan impian anakku
pengalaman yang nggak terlupakan ya, apalagi kalau nemu foto lama lagi, jadi terbawa suasana saat itu
aku dulu ga yakin mau ikutan program AISEC padahal pengen banget ๐
rasanya kalau ada mesin waktu pengen benahi diri buat ikutan program kayak gini, biar ada tantangannya juga
hua seru banget ya mba Fa tinggal di luar itu, belum kesampaian buat sekolah di luar, hope my doctoral bakal dapat di luar dan negara impian. Jepang juga bukan my destination to continuou my study, tapi for holiday it’s ok
Beruntung banget kak bisa merasakan dan membentuk pengalaman jadi mahasiswa di Jepang. Untuk mendapatkan beasiswa memang tidak mudah ya kak. Tapi pasti sangat senang bisa lolos seleksi.
Beruntung banget Mbak, pernah mencicipi kuliah di Jepang. Pengen banget aku. Kayaknya lebih menarik & byk pengalaman yg gak bisa didapat dari sekadar kunjungan atau wisata aja. Jadi merasakan daily life sbg mahasiswa disana juga. Nostalgia banget pastinya.