Last Updated on February 26, 2023
Akhirnya mulai lagi menulis santai yang sudah lama mengendap di draft selama setahun lebih wkwk. It’s been quite a busy year karena Dewo sudah semakin aktif dan Rio mulai sekolah PLUS nekat membuka online shop yang lama mati suri hahaha. Lalu keterima CPNS, makin ga dilirik lah draft ini hiks. Tapi demi relax dan konsisten kembali (yes I write for healing too), akhirnya saya menyempatkan diri untuk menulis My Pregnancy Diary tentang serba serbi persiapan VBAC selama trimester kedua dan ketiga.
Bagi yang sedang mencoba untuk VBAC atau penasaran sebenarnya VBAC itu apa, silakan baca terus ya. Semoga bisa membantu ❤
Bertekad Untuk Mencoba VBAC
Proses persalinan anak pertama, saya harus operasi karena posisi bayi yang kurang optimal. Jadi waktu itu, Rio posisinya posterior alias menghadap ke perut, meskipun kepalanya sudah di bawah. Harusnya, posisi optimal bayi adalah menghadap ke punggung Ibu, yang akan memudahkan dia untuk keluar. Nah, kalau bayi menghadap ke perut, kemungkinan besar akan “stuck” di jalur melahirkan.
Karena dokter kandungan waktu itu tidak mau saya maupun bayi trauma (stuck di jalan lahir, duh kebayang itu, agak ngeri juga ya), maka diputuskan untuk SC jika melewati batas waktu tertentu, bayi tidak turun dan membetulkan posisinya. Semuanya lengkap diceritakan di blogpost di bawah ini ya.
Sedangkan di kehamilan kedua ini, saya masih bercita-cita untuk melahirkan secara normal. Selain lebih murah ya tentunya, masa recoverynya tergolong cepat dibandingkan dengan harus melewati prosedur di meja operasi. Makanya sejak awal, saya berniat mau VBAC di kehamilan kedua ini.
Apa Itu VBAC?
VBAC atau Vaginal Birth After C-Section adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses persalinan normal setelah pernah mengalami operasi caesar. Karena kan ada mitosnya, kalau sudah operasi caesar, kita harus terus melahirkan via operasi caesar. Ternyata bisa juga loh melahirkan secara normal!
Agar bisa melahirkan VBAC, memang perlu banyak persiapan dan pertimbangan. Dari awal saya sudah mengkomunikasikan dengan dokter kandungan saya, bahwa saya ingin VBAC. Kata dr. Vera sih nanti beliau akan liat kondisi saya dan janin mendekati persalinan, karena kalau belum memasuki trimester akhir, agak sulit melihat peluang. The chances are still there, but we have to make sure.
Syarat Agar Bisa VBAC
VBAC adalah prosedur yang butuh pertimbangan matang, dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa menjalani VBAC. Menurut hellosehat, beberapa persyaratannya adalah :
- Ibu yang memiliki bekas sayatan operasi caesar berbentuk garis horizontal yang terletak rendah di bawah perut.
- Saat ini mengandung 1 bayi, dan hanya pernah 1 kali operasi caesar sebelumnya tapi bukan dengan sayatan vertikal.
- Persalinan terjadi secara spontan setelah induksi, sehingga kontraksi berlangsung cepat.
- Ukuran perkiraan berat janin lebih kecil dari ukuran berat janin sebelumnya.
- Tulang panggul berukuran cukup besar, sehingga memungkinkan bayi untuk keluar dengan mudah. Biasanya dokter yang dapat menentukan hal ini.
- Belum pernah melakukan operasi berat pada rahim, seperti miomektomi untuk mengangkat tumor rahim jinak (fibroid).
- Belum pernah mengalami rahim robek di kehamilan sebelumnya.
- Tidak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina menjadi berisiko, misalnya plasenta previa atau fibroid.
Cukup banyak ya? Jadi pastikan komunikasikan dengan dokter kandungan segera bahwa kalian berniat melakukan VBAC di persalinan selanjutnya.
Segala Usaha dan Persiapan VBAC
Tentu saya lakukan banyak usaha dan persiapan untuk bisa VBAC, salah satunya adalah melakukan olahraga teratur. Wah, banyak banget deh kegiatan olahraga saya di kehamilan kedua dibandingkan yang pertama hahaha. Sampai beli gym ball dan gym block segala.
Mulai dari senam hamil hingga yoga hamil juga semuanya dilakukan. Karena salah satu kunci berhasil melakukan VBAC adalah kondisi tubuh dan janin yang optimal. Tentu persiapannya ga boleh dadakan dong. We have to prepare it like we prepare doing a maraton! Lebay ya hahaha tapi memang benar. Melahirkan itu sebuah milestone loh dalam hidup.
Maka selain mempersiapkan kondisi tubuh, saya juga harus membekali diri dengan ilmu yang pas. You know I always come prepared. Saya juga memfollow Instagram @ceritavbac yang memiliki grup Telegram gratis yang isinya banyaaaak sekali materi persiapan VBAC. Sampai saya download semua hehehe. Ya namanya juga usaha ?
Eh Ternyata…
Ketika saya akhirnya memutuskan untuk melahirkan di RS dekat rumah (pertimbangan ada anak pertama dan sedang pandemi Covid 19), saya juga memutuskan untuk ganti dokter. Kenapa? Dr. Vera ga ada di rumah sakit ini huhu.
Setelah saya berganti dokter ke dr. Gioseffi dan saya lakukan cek di trimester akhir, ternyata rahim saya tipisssss. Meskipun terakhir operasi sesar itu lebih dari 4 tahun yang lalu, ketebalan rahim saya lebih tipis dari batas aman untuk VBAC.
Kalau dipaksa? Bisa pecah dan itu akan berakibat fatal ke diri saya sendiri. Menurut alodokter, mengenai ketebalan minimalnya sendiri, ada yang menyebutkan 5 mm, ada yang menyebutkan 3.5 mm, ada yang menyebutkan 2 mm. Dan ketebalan rahim saya dibawah 3.5 mm waktu itu.
Jadi dengan terpaksa, saya tidak bisa VBAC dan harus bersiap diri untuk melahirkan via operasi caesar hiks. Sedih, agak sih. Cuman saya percaya Allah tau mana yang terbaik. Jadi kita ikuti saya saran dari yang paling mengerti dan yang memiliki ilmu (dalam ini dokter kandungan), ga boleh memaksakan kehendak. Karena kan yang diinginkan adalah semuanya sehat setelah melahirkan, bukan?
Apakah sia-sia persiapan VBAC saya? Tidak ada yang sia-sia kok dalam hidup *cieee*. Alhamdulillah ilmu saya bertambah dan tentu saya tambah sehat di kehamilan ini. Nah, ada yang pernah VBAC dan gagal juga kah seperti saya? Atau berhasil? Yuk share cerita kalian di kolom komentar ❤️

Nggak apa2 udah lahir selamat wal afiat semuanya ya mama Rio. Itu udah luar biasa persiapannya.
Wah semoga lancar kerjaannya ya.
Dulu aku persiapan nggak cek ketebalan rahim gitu2 pas berhasil VBAC anak ke-2. Jaraknya juga kurang dari 4 tahun tapi obsgyn ku bilang diusahakan menolong kalau kondisinya memang bisa. Mukjizat masi hidup sampe sekarang karena plasenta aku ketinggalan pas abis lahiran vbac. Perlengketan plasenta. Apakah nggak mau anak ke-3. Eh ternyata sekarang anak udah 3 ? tapi yg ke-3 lahir dgn SC seperti anak pertama.