Last Updated on June 5, 2020
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semuanya! Tentu banyak sekali tawaran untuk buka puasa bersama. Mulai dari yang bareng keluarga, teman sekantor, teman kuliah, teman SMA, teman SMP, teman SD, teman satu kompleks and the list goes on and on~ Belum lagi yang mengundang buka puasa di rumah.
Ya oke, sekarang saya sudah punya anak dan memang teman-teman seumuran saya sudah mulai sibuk juga dengan kehidupan dan keluarga masing-masing. Jadi tawaran untuk buka puasa diluar rumah dengan teman sudah sangat jauh berkurang. Ada yang begini juga?
Berkurang tapi bukan berarti ga ada ya HAHAHA. Still trying to stay relevant huh, Faradila? Hanya saja kalau buka puasa di rumah terus, kadang jenuh melanda. Apalagi para ibu rumah tangga yang memang sehari-hariΒ menghabiskan mayoritas waktunya di dalam rumah. Tapi kalau buka puasa di luar rumah ituβ¦.
Ah, saya coba jabarkan saja di blog post ini plus dan minus dari buka puasa di rumah dengan di luar rumah.Β Semuanya pure dari pengalaman loh yaa dan dari opini lubuk hati yang terdalam. hihi.
Oiya, blog post ini juga merupakan blog post pertama dalam kegiatan Blogger Perempuan 30 Days Ramadhan Blogging Challenge : #30HariKebaikanBPN! Yap. Iβm taking a challenge again. Siapa tau berhasil full 30 hari menulis konten organik kan ya π
Buka Puasa di Rumah
Plus :
1. Nyaman
Home sweet home. Ya di rumah sendiri tentu kita merasa lebih nyaman dan aman ya. Kalau kalian adalah tipe orang rumahan, pasti juga akan lebih senang untuk buka puasa di rumah. Dengan segelas teh hangat, yummm π
2. Sudah terbiasa menyiapkan & masak makanan

Karena rumah sendiri, tentu kita tidak kagok dalam hal menyiapkan dan memasak makanan. Kita sudah tau tata letak peralatan dapur. Kita juga sudah tau kalau kadang kompor ngadat, jadi tidak panik hahaha. Kita juga tau dimana letak bahan makanan sehingga lebih cepat dalam mempersiapkan makanan.
3. Tidak perlu usaha untuk persiapan keluar rumah
Sebagai ibu yang punya anak balita, salah satu hal yang paling membuat enggan keluar rumah adalah persiapan. Persiapan apa? Ya tentu kita harus mempersiapkan baju ganti, diapers, snack, minuman dan makanan ekstra untuk anak.
Belum lagi urusan ganti baju anak, memilih baju untuk kita pakai dan dandan demi terlihat well put ketika harus keluar rumah. Ga usah mikirin itu semua, karena kan kita di rumah aja hihi.
BacaΒ 5 Barang yang Selalu Ada di Tas (Setelah Menjadi Ibu)
Minus :
1. Jenuh
Ini adalah poin paling bahaya kalau kita buka puasa di rumah terus, kita bisa jenuh! Seperti yang saya bilang, sebagai ibu rumah tangga yang seharian di rumah, buka puasa di rumah terus really takes a toll. Jenuh dengan segala persiapan. Jenuh memutar otak memikirkan nanti harus masak apa. Jenuh dengan kondisi dan situasi yang begitu saja.
2. Bingung mau masak apa
Kalau ini curhatan saya ya HAHAHA. Iya kadang bingung mau masak apa saja kalau saya sendiri yang puter otak dan masak. Untung sekarang banyak bertebaran inspirasi di IG dan blog ya. Kalau nggak bisa stuck makan itu itu sajaa~

Buka Puasa di Luar Rumah
Plus :
1. Tidak usah pusing memikirkan bahan masakan
Kita tidak usah memikirkan nanti mau masak apa dan apakah bahannya ada di pasar atau tukang sayur terdekat. Simply because we donβt cook hehehe. Kita juga tidak bingung menyiakan takjil karena biasanya banyak yang berjualan takjil atau sudah disediakan secara gratis di restoran. Nice!
2. Refreshing
Untuk menghilangkan kejenuhan sehari-hari di rumah atau di kantor, agenda buka puasa di luar rumah bisa menjadi salah satu momen untuk refreshing. Itβs nice to have a different feel and experience a different situation from time to time. Apalagi kalau tempat makannya punya view yang bagus atau makanan yang enak. Double combo!
BacaΒ Aktivitas Favorit di Hari Libur Ketika Single vs Married

3. Tidak usah beres-beres setelah makan
Ini juga yang paling saya suka. Tidak usah repot beres-beres hahahaha. Eits, tapi jangan lupa untuk selalu membantu para pramusaji dengan menerapkan kegiatan Piring di Tengah ya. Kita ringankan tugas beres-beres mereka hehehe.
Minus :
1. Persiapan yang cukup lama
Apalagi kalau punya bayi. Kalau mau keluar rumah pasti persiapannya panjaaaang hahaha. Kadang 30 menit suka ga cukup! Harus dandan dulu, pilih baju, ngurus perlengkapan anak, manasin mobil, cari rute anti macet. Lah jadi panjang ya listnya hahaha.
2. Bingung mencari tempat yang cocok (dan tidak penuh)
Salah satu alasan saya malessss buka puasa di luar adalah kadang tempatnya penuh! Ya memang perlu usaha lebih untuk setidaknya satu jam hingga satu setengah jam sebelum buka kita sudah sampai di tempat yang diinginkan. Kalau tidak, wah bisa kebagian tempat yang kurang strategis hehe.
Kalau bawa anak juga apalagi. Harus minta baby chair dan pesan makan dulu, atau ngeluarin snack biar anak tidak kelaparan. Bisa juga cari yang ada playground, atau nanti kita sibuk entertain anak biar tidak bosen dan cranky. Jadi memang banyak ya challengenya kalau punya anak kecil. #TrueStory.
BacaΒ Food Tasting Roti John Khas Kedai Kembang, SKI Bogor
3. Keluar biaya lebih banyak
Ini sih pasti hahahaha. Harga ayam goreng makan di restoran memang jauuuh dari hitungan harga ayam goreng ketika kita masak di rumah. Belum pajak dan service tax. Belum bayar parkir juga. Kalau yang lagi menabung demi pendidikan anak, kaya yang saya lakukan sekarang, ya mikir-mikir juga sih makan di luar untuk buka puasa. Ga mungkin tiap hari juga hehehe.
Nah itu adalah list plus dan minus buka puasa di rumah maupun di luar rumah. Balik lagi sih ke kebutuhan, kemampuan dan tentu preferensi masing-masing. Sekarang, saya dan sahabat-sahabat saya lebih memilih buka puasa di rumah salah satu dari kita. Karena masing-masing sudah bawa anak (weβre old! hahaha), akan terasa lebih nyaman di lingkungan yang memang homey π
Mau pilih di rumah atau di luar rumah, yang penting buka puasa itu harus disegerakan ya, jangan di tunda! Hehehe. Nah kalau kalian yang mana? Ikut tim buka puasa di rumah atau di luar rumah? π
