Last Updated on September 27, 2019
Hello hello! Akhirnya saya berkesempatan kembali untuk mengikuti kegiatan Ngopi Cantik #9 Beautiesquad dengan tema Lipstick Swatching 101 with @Lippielust. Jadi di kulwap (karena kita belajar dan tanya jawab di WA) ini, para beauty blogger/vlogger belajar cara swatch lipstik ala Lippielust. Super excited!
Hari Jumat tanggal 20 Agustus kemarin, Rissa Lippielust menjadi narasumber Ngopi Cantik dan membagikan tips & trick lipstick swatching untuk kita semua. Coba deh kalian mampir ke blog atau Instagramnya, pasti familiar ya dengan karya-karyanya. Sering banget muncul fotonya di Google maupun OLS hehehe 😀
Baca Materi : Cara Menulis Artikel Beauty di Sesi Ngopi Cantik #5 bersama Beautiesquad
Rissa Lippielust – The Lip Swatcher
Rissa menjalani Lippielust selama kurang lebih 5 tahun. Dia mulai serius mendalaminya pada tahun 2014, meskipun sebenernya sebelumnya sudah suka swatching waktu Rissa masih kerja sebagai freelance graphic designer. Sekarang, Lippielust adalah sebuah tim, dimana ada yang berperan sebagai kreatif, finance, PR/Manager, videographer, dan soon akan ada photo retoucher.
Alasan mengapa Rissa menjadi lip swatcher adalah dulu susah untuk cari swatches lipstik di kulit Asia, khususnya Indonesia. Mulai dari situ, Rissa suka swatching lipstick namun masih diem-diem aja. Seiring dengan waktu, Rissa dapat support dari suami dan banyak yang merasa swatchesnya bermanfaat. Termasuk saya hehehe.
Must Have Tools & SKills for Lip Swatching!
- Keberanian. Karena gak jarang juga pengen coba lip swatching tapi gak pede. takut di-bully / judge, dll. But they are not paying your bills, so keep going sistur!
- Kamera – bisa smartphone maupun kamera. Kamera smartphone pun sekarang udah canggih!
- Tripod dan timer
- Belajar pose, supaya makin terbiasa
- Lipstick remover
- Sponge – untuk touch up foundie yang ikut terhapus saat menghapus lipstick.
- Kursi – untuk duduk karena akan lama dan pegal hahaha
- Photo editing skills and software – perlu ga sih? Bakal dibahas di bawah ya 😀
Tantangan Dalam Melakukan Lip Swatch
Selama sekian tahun konsisten melakukan swatching berbagai macam produk, Rissa menjelaskan lebih detail soal tantangan yang dihadapi.
Yang pertama adalah mencari cahaya yang bagus dan pas. Ketika belum ada ring light dan kamera, Rissa bermodalkan PC dan photoshop untuk melakukan sedikit photo retouching. Menurutnya, cahaya matahari adalah sumber lighting terbaik sampai sekarang. Meskipun sekarang peralatan lighting sudah alhamdulillah lengkap, tetep tim Lippielust memakai cahaya matahari juga supaya warna fotonya cantik.
Kedua, bibir harus siap. Tidak boleh pecah-pecah. Kalau pecah-pecah ya fotonya ditunda. Ketiga, tantangan banget kalau sudah dapat produk lip stain, karena susah dihapus. Kadang capek banget karena warnanya jadi nempel di bibir dan tangan. Memang proses membersihkan swatch di bibir itu yang paling sulit (menurut saya hahaha – pengalaman).
Baca Review Pixy Matte in Love Lipstick (Full Swatch!)
Proses Pengerjaan Lip Swatch
Rissa memberikan bocoran breakdown bagaimana dia mengerjakan lip swatch. Biasanya kalau dimasukkan ke dalam blog juga, bisa menghabiskan waktu semingguan. Kalau kita bisa berapa lama ya? *Kemudian tertegun melihat lipstik yang belum di review*
Jadwal dan cara swatch lipstick kurang lebih seperti ini :
- Senin : fotografer produk foto produk dulu supaya tube-nya gak kotor. Makanya, selalu dahulukan foto produk daripada foto swatches.
- Selasa : foto arm swatches Rissa dan tim membuat styled arm swatches (yang digambar), dan juga classic swatches. Ini juga bisa 1-3 brand, tergantung banyaknya warna.
- Rabu : foto lip swatches 1 produk yang terdiri dari 5 warna. Lima warna masih aman, gak terlalu banyak tapi gak sedikit juga. Jadi di hari ini, mbak Anggi (manajernya Lippielust) memasukkan jadwal untuk foto. Dalam 1 hari itu bisa 1-3 brand yang difoto, tergantung banyaknya warna.
- Kamis : bikin blog. Biasanya tim Lippielust mengerjakan content ini minimal 1 minggu sebelum tayang. Biasanya juga Rissa, hari Kamis dan Jumat gak ke kantor, supaya bisa fokus edit foto dan juga bikin blog.
Photo Editing – Boleh apa Tidak Ya?
Menurut Rissa, Photo retouching itu gak haram, kok. Malah ada pekerjaan “photo retoucher” karena memang tugas mereka adalah meng-enhance foto. Salah satu software professional untuk photo editing/digital imaging, yaitu Photoshop, bisa membuat foto kita terlihat seperti professional shots.
Beberapa tools yang dipakai Rissa di photoshop termasuk yang paling sering dipakai adalah Brightness / Contrast, Color Balance, Hue / Saturation, dan Levels. Ada juga Spot Healing Brush tool (biasanya untuk menghilangkan zits / jerawat), Clone Stamp Tool, Mixer Brush Tool, High Pass / Sharpen, Eyedropper Tool, dan Liquify. Untuk color correct, biasanya dimainin bagian Adjustment.
Namun tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan proses editing.
- Jangan foto sekali lalu warnanya diubah-ubah setelahnya ngikutin warna shadesnya. Mau sebanyak apapun lipstiknya, harus dijalanin (swatch satu persatu).
- It’s ok if you want to adjust the brightness of the photo, color correct warna lipstik, dihalusin pori-porinya, itu gak papa. Asal jangan overdo.
FYI boleh kok melakukan color correct. Padahal apa yang kita ingin tangkap di kamera, belum tentu bisa dihasilkan oleh kamera itu sendiri. Misalnya lightingnya ternyata terlalu terang, atau terlalu gelap, atau pas di swatch warnanya kurang vibrant, atau kurang muted.
Ketika photo retouching, biasanya bawa sekalian lipstik-lipstiknya, lalu dipake lagi di bibir atau di swatch lagi di tangan untuk melihat warna seharusnya seperti apa di kulit. Baru koreksi warna seperti yang ada.
Sebisa mungkin, kalau mau pakai teknik swatch ulang di bibir dan tangan, jangan lakukan retouch foto swatchnya di tempat gelap. Lebih baik retouch di siang hari. Ini alasan Rissa jarang edit foto swatch malem-malem. Noted!
Baca Q&A : Cara Menulis Artikel Beauty di Sesi Ngopi Cantik #5 bersama Beautiesquad
Tips Lain Dari Rissa Lippielust
Selain memberi tau cara lip swatching, Rissa juga menjawab beberapa pertanyaan dari anggota Ngopi Cantik yang menyimak dengan seksama. Beberapa jawabannya saya rangkum di bawah ini ya 🙂
- Kalau merasa bibir tidak seimbang, kita bisa menggunakan lip liner dengan warna senada dengan lipstiknya untuk menyeimbangkan. Tapi lebih baik sih kita pede aja sama bibir kita sendiri.
- Suka kagok swatch lipstik yang tidak sesuai dengan tone kulit? Tujuan swatching adalah membantu orang lain yang kulitnya sama kaya kita, jadi kalau hasilnya ternyata terlihat jomplang bagi kita, ya itulah hasil realnya. Jangan dipaksakan.
- Untuk lipstik yang kurang pigmented, Rissa melakukan aplikasi layering lipstik 2x atau lebih. Tapi harus nunggu layer pertama kering dulu. Harus bener-bener kering. Kalau cuma setengah kering, nanti makin keliatan patchy-nya. Kalau gak kebantu sama sekali, ya review seadanya
- Untuk sikon nyolong foto dan crop watermark? Rissa mengangapnya yasudah jadi pahala. “Karena kadang galakan mereka daripada kita, sedangkan kita gak bisa ngurusin itu melulu diupload di sosial media Jadi yaudah, itu giliran pemerintah yang bisa mengedukasi tentang konten digital harusnya”, ujarnya.
- Take your time swatching. Kalau udah tau produk yang bakal di swatch itu susah dihapus, ada baiknya kita jadwalkan seharian itu untuk foto swatch. Jadi, kalau waktu seharian, dan kamu ternyata udah pake lighting, itu bawa santai aja jangan terburu2. kamu bisa apply lip balm dulu, bisa minum dulu, dll.
- Kalau kontur bibir sudah oke, sebenarnya tidak harus menggunakan lip liner lagi. Tapi kalau merasa perlu, kenapa nggak?
Ternyata membuat lipstick swatch tidak semudah yang terlihat. It takes a lot of effort to get beautiful pictures like the one Lippielust has. Tapi dengan belajar lagi dan praktek langsung, pasti akan terasa terbiasa dan semakin mudah 😀
Thank you Teh Rissa Lippielust telah bersedia membagikan ilmunya ke kita semua. Sekian tulisan tentang tips dan trick serta cara swatch lipstick ala Lippielust. Semoga bermanfaat ya, thanks for reading!
Terima kasih ka atas sharing nya. sangat bermanfaat sekali. izin share yaaa…