Last Updated on January 9, 2021
Reading is a big part of my life. Dari kecil sampai sekarang, kalau ditanya hobi pasti saya jawab MEMBACA hehehe. Beneran loh ga cuman formalitas isi kolom biodata saja. Setelah punya anak, makin semangat lagi karena saya ingin menerapkan cara membaca menyenangkan dengan anak, baik dengan cerita bergambar atau membaca nyaring alias reading aloud.
Bagaimana saya menciptakan suasana yang menyenangkan untuk anak? Semuanya berawal dari pengalaman saya juga waktu kecil. Yes, experience plays a great part in me raising my kids to be a good reader. Bagi yang ingin referensi atau tips ala saya, silakan baca terus blog post ini ya. Plus salah satu aplikasi perpustakaan digital kesukaan Rio! Semoga bisa diterapkan juga di rumah 🙂
Mencintai Membaca Sejak Dini – My Personal Story
Kita mulai dengan flashback hampir 3 dekade yang lalu. Ibu saya ternyata sudah mengenalkan saya ke buku di usia dini. Karena dulu ga ada gadget, jadi salah satu cara agar saya anteng (padahal udah anteng sih dari sananya haha) dan juga terbuka wawasannya adalah dengan buku.
Mama dan Bapak saya sudah mengenalkan saya dengan buku saat balita. Bahkan kata Bapak, ada satu buku yang saya suka dan ingin diceritain terus menerus sampai orang tua lelah hahaha. Makanya dari situ saja diajarkan huruf dan membaca sejak dini. Biar ga nyuruh dibacain terus kali ya hihi.
Alhamdulillah dalam umur 3 tahunan, saya sudah bisa membaca. Agak wow juga sih pas tau fakta itu. Tapi ternyata mengenalkan anak dengan buku, diajak membaca bersama dan diajak mengenal huruf juga sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi dan membaca. Usaha benar membuahkan hasil. Terima kasih Mama Bapak ❤
“When children learn to read at an early age, they have greater general knowledge, expand their vocabulary and become more fluent readers. They also have improved attention spans and better concentration. ” – teachreadingearly.com
Makin Cinta Membaca Setelah Pindah ke Amerika Serikat
Sekitar 7 tahun, saya ikut Bapak pindah sekeluarga ke Amerika Serikat dalam rangka pendidikan S3. This move changed my life. Benar-benar jadi terbuka dengan dunia baru dan juga menambah wawasan, terutama soal membaca. Yang tadinya suka membaca, fix jadi kutu buku pas sekolah di sana HAHAHA.
Ternyata di sekolah, ada kelas khusus Reading yang memang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa. Di dalam kelas tersebut, duh belajar membaca menyenangkan sekali! Kalau diingat, setiap reading class pasti ada kegiatan guru membaca buku cerita bergambar dengan nyaring bersama, kita mengulas kata-kata baru, murid membaca sendiri-sendiri dan tentu banyak games & worksheet seru!
Setelah mencari lesson plan di Alachua County Board of Education, ternyata memang kelas Reading itu selama 90 menit dengan 30 menit kegiatan bersama dan 60 menit kegiatan sendiri/kelompok kecil. Hal-hal yang diperhatikan adalah :
- phonics – fonik
- vocabulary – kosa kata
- fluency – kelancaran
- oral language – bahasa lisan
- reading comprehension – pemahaman membaca (paling peting menurut saya!)
Duh belum lagi koleksi buku di perpustakaan sekolah atau perpustakaan umum yang banyaak sekali. Bisa dipinjam juga loh, jadi saya banyak membaca genre buku. Tapi paling suka sih fiksi seperti American Girls Stories, Goosebumps dan sejenisnya hehe.
Aktivitas untuk meningkatkan minat terhadap membaca juga banyak. Ada Scholastic Book Fair dan juga book sale dimana-mana, kita bisa beli buku dengan harga miring. Belum kompetisi membaca dimana murid saling berlomba-lomba membaca atau meminjam buku terbanyak. Saya pernah menang loh HAHAHA. Certified book worm!
Setelah Menjadi Ibu…
Saya tinggal di Indonesia yang memang fasilitas dan kegiatan untuk membaca anak-anak tidak sewow waktu saya tinggal di Amerika Serikat. Padahal saya ingin anak saya mengalami apa yang saya alami. Salah satu faktor memilih sekolah juga dengan melihat perpustakaannya, apakah bagus dan sekolah mendukung minat anak untuk membaca.
Yaa, tapi di masa pandemi begini, rencana untuk memasukkan Rio ke dalam sekolah langsung mundur. Meskipun masih playgroup dan Juli nanti baru masuk TK, tapi tetep saja sedih anak tidak bisa langsung sekolah. Kan pengen Rio bisa baca juga pas 3 tahun #momambisiusdetected hehehe.
Tapi ya mau gimana lagi, daripada mengeluh, mendingan kita adopsi metode dan caranya agar bisa diajarkan sendiri secara mandiri kepada anak di rumah. Lagian, menurut Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pasal 60 menyebutkan bahwa
“Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya”.
Jadi pandemi bukan alasan dia berhenti mengekplorasi dan belajar hal-hal baru. Kita sebagai orang tua yang harus semangat! Lantas apa cara saya membuat anak senang dan mau untuk membaca bersama?
Membuat Membaca Menyenangkan untuk Anak
Seperti yang dijelaskan oleh Kemendikbud di artikel tentang Read Aloud,
“Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca. Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca. “
Saya pegang teguh prinsip ini. Yang penting anak suka belajar dan membaca PLUS jangan dipaksa. Klo dipaksa, biasanya anak kan ogah. Apalagi dipaksa sambil dibentak, diplototin, dimarahin hahaha, bisa kabur dan malah tidak menikmati proses belajar.
Buat Kegiatan Membaca Menyenangkan dan Menarik
Ini sih pasti saya lakukan. Buatlah kegiatan membaca menyenangkan dan menarik. Kalau anak sudah merasa senang dengan kegiatan membaca, pasti nagih! Sepertinya ini yang diterapkan oleh Mama Bapak saya dulu. Jadinya sampai sekarang ya saya merasa baca itu seru!
Beberapa hal yang saya lakukan antara lain adalah :
1. Perkenalkan dengan buku, gambar dan huruf sejak dini. Coba lakukan kegiatan membaca nyaring atau read aloud sembari anak melihat gambar dan mencoba memahami cerita. Sesuaikan juga buku dengan usianya. Bisa dimulai dari bayi loh, jangan disangka mereka tidak mengerti~ Malah menurut Kemendikbud, Read aloud dapat bahkan sejak semester ke-3 kehamilan!
“Semakin dini buku diperkenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.” – Kemendikbud
2. Setelah anak cukup besar, kita bisa melakukan role playing atau kegiatan lain yang satu tema dengan buku yang dibaca. Contohnya adalah jika ada buku tentang berkebun, sehabis membaca, kita bisa langsung praktek menanam sendiri di rumah atau jalan-jalan ke kebun sayur. Jadi anak bisa langsung praktek atau melihat apa yang dia baca.
Contoh lain adalah kalau ada buku tentang mobil pemadam kebarakan, kita bisa pura-pura bermain jadi pemadam kebakaran dan menghentikan api. Semakin heboh, semakin seru! Hehehe.
3. Carilah waktu yang tepat. Saya pribadi sih tidak suka terlalu memaksa anak untuk belajar atau membaca. I usually let it flow. Biasanya agar lebih terstruktur, saya menawarkan membaca buku. Kalau Rio mau, langsung deh membaca sambil melakukan aktivitas yang berkaitan dengan buku yang dibaca. Kalau dia sudah bosan, ya pindah ke aktivitas selanjutnya.
4. Membaca nyaring atau read aloud sembari aktif bertanya jawab dengan anak. Dengan begini, saya bisa menjelaskan beberapa kosa kata baru dan juga bertanya kepada anak soal cerita. Ini penting loh, karena kan kita ingin anak tidak sekedar bisa membaca, tapi bisa MENGERTI apa yang dia baca.
Plus, saya bisa menambahkan beberapa pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan buku. Awalnya saya sempet takut Rio tidak mengerti. But kids are amazing, terutama anak di masa Golden Period. Daya tangkapnya cepat sekali!
5. Membacakan berbagai macam jenis buku. Terutama buku cerita bergambar yang menarik, karena dapat membuat anak lebih tertarik sekaligus menghidupkan dongeng yang dibaca. Selain menambah kosa kata dan wawasan anak, ternyata ada programnya juga loh yaitu 1000 Books Before Kindergarden. Jadi kita membacakan kepada anak setidaknya 1000 buku (setiap pengulangan baca buku yang sama dihitung 1 kali) sebelum dia 5-6 tahun atau masuk ke TK B.
Eh tapi pas pandemi begini gimana caranya biar dapat mencapai target 1000 buku? Kita tidak bisa ke perpustakaan. Terus kayanya lelah juga membacakan buku yang itu-itu saja berkali-kali ke anak. Pengennya punya banyak buku di rumah, tapi tempat terbatas…
Memanfaatkan Perpustakaan Digital Let’s Read
Untungnya sekarang ada solusinya, yaitu dengan memanfaatkan layanan perpustakaan digital atau digital library . Let’s Read sendiri merupakan perpustakaan digital buku cerita anak persembahan komunitas literasi dan The Asia Foundation.
Let’s Read! diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program ini telah menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017 loh.
Terdapat ratusan koleksi cerita bergambar di Let’s Read! yang dapat dibaca, diunduh, disebarkan, dan diterjemahkan secara bebas melalui situs maupun aplikasi Android. Bahkan bisa juga dibuat konten read aloud di sosial media maupun podcast, menurut Mbak Sara Neyriza.
Ceritanya juga beragam dan memang banyak merupakan cerita dongeng dari kawasan Asia. Jadi bisa tau juga cerita dari beberapa negara lain selain Indonesia. FYI, selalu ada buku baru yang ditambahkan ke koleksi Let’s Read loh.
Pengalaman Menggunakan Aplikasi Let’s Read
Saya mencoba membacakan beberapa cerita kepada Rio dan ternyata dia suka! Mungkin karena memakai gadget kali ya hahaha. Tapi ini jadi momen juga untuk memperkenalkan kepada Rio bahwa gadget juga bisa dipakai untuk membaca buku, selain menonton dan main games hihi.
Beberapa buku favoritnya adalah :
- Ira Tidak Takut oleh Dina Novita Tuasuun – biasanya dibaca kalau mau ke dokter atau vaksin
- Monster dan Biskuit Ajaib oleh Triya Dwi P
- Saat Hujan Turun oleh Ade Cynthia – dibaca saat mau hujan/setelah hujan, biar Rio tidak takut
Keempat buku ini bisa diulang-ulang terus olehnya hahaha. Alhamdulillah kalau membaca menyenangkan baginya 🙂 Saya suka tampilannya aplikasi Let’s Read yang user friendly dan mudah untuk melihat ilustrasi serta sinopsis cerita. Bahkan kita bisa memilih level membaca loh. Sangat berguna jika anak mulai belajar membaca.
Satu hal lagi yang saya suka adalah ketersediaan perpustakaan digital Let’s Read di berbagai gadget. Bisa digunakan juga di browser, namun kita tidak bisa mengunduh buku untuk dibaca offline yaa (kecuali dalam bentuk epub atau pdf). Saya pribadi sih kalau berpergian suka mengunduh beberapa buku dulu, biar anak ga bosen.
Dan yang paling saya suka, semuanya 100% GRATIS! Yap, mengunduh buku juga gratis. Semudah itu karena tidak usah sign up dulu, langsung buka app/situs dan kita bisa langsung menikmati ratusan buku cerita bergambar. Tapi saya lebih suka di aplikasi sih, karena tampilannya membacanya lebih user friendly hehehe.
Mudah untuk Mengenalkan Bahasa Ibu Terlebih Dahulu
Belajar dari pengalaman saya dulu, saya ingin memperkenalkan bahasa ibu yaitu Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Selain karena memang digunakan sehari-hari, proses mengajarkan membaca dalam bahasa Indonesia lebih mudah. Habisnya saya melihat kalau menonton tayangan online, Rio lebih banyak melihat tayangan berbahasa Inggris dan Korea hahaha.
Serunya memakai aplikasi Let’s Read ini adalah kita bisa mengenalkan bahasa ibu ke anak dengan mudah melalui cerita. Jadi di dalam satu cerita, tersedia beberapa versi bahasa yang bisa dipilih. Ada Bahasa Indonesia, Inggris, sampai bahasa Sunda atau Jawa loh!
Kalau juga bisa mengganti versi bahasa di dalam aplikasi atau situs dengan sangat mudah, cukup satu klik saja. Saya pun suka bertanya kepada Rio, dia ingin dibacakan cerita dalam versi apa. Sejauh ini sih masih Bahasa Indonesia dan Inggris. Untung bukan Bahasa Jawa, itu ranah Bapaknya hahahaha.
Mau Coba Read Aloud Dengan Aplikasi Let’s Read Sendiri?
So far, this is one of my favorite digital app to read stories to Rio. Selain ceritanya banyak, fiturnya juga memudahkan kita untuk membuat membaca menyenangkan bagi anak. Ingin mencobanya sendiri? Kalian bisa atau langsung ke situsnya via browser di https://reader.letsreadasia.org/.
Semoga dengan membaca blog post ini, para ibu dan bapak bisa menerapkan membaca menyenangkan dengan anak di rumah ya di masa pandemi ini. A book is the window to the world. Meskipun harus #dirumahsaja, tapi tetap berikan anak kegiatan yang seru dan menarik untuk menambah wawasan. Happy reading everyone!
Aku juga udah download apk ini bund, bagus buat latihan baca anak sama dibaca menemani sebelum tidur