Di era modern ini, banyak sekali orang yang aktif dalam ber-social media. Termasuk anak bayi, yang akunnya langsung dibuat oleh orang tuanya sejak mereka lahir *guilty too*. Nah beberapa waktu yang lalu, hal ini sempat menjadi perhatian dan topik pembicaraan di grup Ibu Ibu Kota Hujan (IIKH). Sebenarnya pantas ga sih kita membuatkan akun social media untuk anak kecil? Atau apa boleh kita post foto anak di akun kita sendiri? Apa saja etika dalam mempost foto anak di social media?
Kenapa sih banyak yang membuat akun khusus untuk anak?
Banyak yang mau mengabadikan foto-foto anak, ada juga yang mau membagikan foto si kecil ke sanak keluarga dan teman-teman yang tidak bisa lihat langsung. Ada juga yang ibunya sudah menjadi selebritis jadi anaknya juga dibuatkan dong. Ada juga yang berharap anaknya bisa jadi seleb, lumayan nambah penghasilan dan dapat free product endorsement sana sini wakakak.
Dari pengalaman saya sendiri, saya membuatnya untuk membagikan foto terlucu dan terbaru Rio. Saya juga ga mau menjadi Ibu yang isi instagramnya foto anak semua hahaha. That is my instagram tho, why should Rio take over it? Alhasil saya membuat akun @satriorpradana public, lengkap dengan info ultah dan nama orang tua di bio. Ternyata itu salah. HAHAHA. Kok bisa?
Dalam percakapan antara ibu-ibu di WAG IIKH, ternyata cukup bahaya loh mencantumkan nama anak secara lengkap, ulang tahun, dan juga nama bapak ibu secara lengkap. OIYA JUGA YA, baru ngeh saya. Kalau kalian ke bank atau ke rumah sakit, hal-hal penting itulah yang menjadi info untuk validasi customer atau pasien baru. Hal-hal itulah yang menjadi privacy yang ketika kita beberkan ke orang banyak (apalagi kalau profilenya public), maka semua orang akan tau. Akan lebih mudah bagi orang untuk mengakses hal-hal yang bersifat pribadi. Seremmmmmm!
Sebenernya saya berpikir lagi, lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya jika anak memiliki akun sendiri. Maka saya langsung mengubah bio di akun Rio dan mengunci akun itu. Jadi biarlah akun itu didiamkan hahaha. Lagian sudah lama saya tidak mengupload foto Rio yang terbaru hihi. Jadi maaf ya follower @satriorpradana, kalian bisa melihat foto Rio terbaru di akun ibunya di @faradiladputri 😀
Baca Langkah Anti Panik Mengembalikan Instagram yang di Hack
Nah bagaimana kalau post foto anak? Sebagai seorang blogger yang juga sering membagikan cerita (dan juga dapat job hihi) mengenai parenting, masa ga post foto anak? Apalagi sekarang ada instastories, dalam 24 jam sudah hilang. Hmm disini saya masih dalam perdebatan dengan diri sendiri hahahaa. Tidak memungkiri ada foto anak yang gemash dan saya ga tahan untuk post. Atau ada kewajiban dari sebuah pekerjaan. Apapun itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita menaruh foto anak di social media, yaitu :
1. Tanyakan pertanyaan ini sebelum kita post foto anak
Kenapa kita upload foto ini?
Siapa yang akan melihat foto ini? Boleh buat umum atau sebaiknya di private?
Apakah ada informasi pribadi di dalam foto? Seperti badge/seragam sekolah atau lokasi perumahan.
Apakah anak akan malu jika melihat foto ini? Sudah pernah dengar cerita anak 18 tahun menggugat orang tuanya karena malu dan tidak terima melihat foto-foto kecilnya diupload? Jelas tanpa persetujuan dia, makanya dia menggugat karena breech of privacy.
Apakah foto dan caption memberikan pesan yang positif? Jangan sampai anak dan kita sendiri dicap negatif. Padahal dia kan ga salah apa-apa.
Bagaimana dengan masa depan anak? Will it make their life harder?
Sudah izin anak kah apabila dia cukup umur untuk mengerti?
2. Apakah foto ini pantas untuk dibagikan di media sosial?
Ada beberapa jenis foto yang sebaiknya tidak di post di social media. Cukup simpan saja dalam Gallery atau di WAG. Kadang saya juga ga mau post foto seperti ini di WAG karena kasian anaknya hiks. Beberapa jenis foto tersebut adalah foto saat :
- mandi atau telanjang/setengah telanjang
- sakit atau cedera
- duduk di toilet
- dengan atribut sekolah
- di depan lingkungan rumah/sekolah
- melaksanakan kegiatan yang tidak aman, seperti duduk di pangkuan saat bapaknya nyetir contohnya, heran ini pamer apa gimana sih zzz
- bersama dengan anak lain tanpa izin orang tuanya. Jangan pernah mempublikasikan atau membagikan foto atau video anak orang lain tanpa persetujuan orangtua mereka ya.
- foto yang menyebabkan anak menjadi malu atau di bully di kemudian hari
Kita aja tidak mau foto foto ini menyebar di internet, masa kita melakukan hal yang serupa ke anak sendiri? Give them the privacy and sense of respect for their future.
Baca Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini
Seperti sekolah, alamat, tanggal lahir, nama panjang, nama orang tua atau nama nenek/kakek. Kadang hal-hal ini bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tidak jarang kan kita dengar cerita seram orang bisa mengambil identitas atau bahkan mengambil anak kita dari sekolah, hanya karena tau hal-hal ini dari postingan social media. Protect your family.
4. Matikan Location Service atau post setelah pulang/tidak berada di lokasi
Di instastories kadang kita gemes ya pengen langsung upload foto atau video langsung dari lokasi tempat kita berada, dengan tag location. I am guilty also hahaha. Tapi kadang ini bisa membahayakan juga loh. Kim Kardashian pernah dirampok dan disekap karena para penjahat tau lokasi dia via snapchat dan instastories. Hmmmm.
Makanya salah satu cara untuk mengurangi melakukan kesalahan ini adalah inget Kim Kardashian. Hahaha just kidding. Kadang saya tidak langsung mempost foto atau stories di lokasi. Saya tunggu sejam dua jam setelah itu. Lagian, ngurus anak masa sambil main HP. Saya bisa dimarahin Ibu saya hahaha. Jadi jangan salahkan kalau kebanyakan foto dan video itu #latepost ya
5. Pause before posting
Jangan buru-buru di post. Dicerna dulu manfaat dan dampaknya. Is it necessary? Perhatikan juga hal-hal diatas ya. Jika kita sudah mempost di social media, meskipun suatu saat kita hapus, tapi jejak digital itu akan terus ada. Kita ga tau kan siapa saja yang klik “Save as” di foto atau screenshot dan untuk apa foto itu disimpan. Akankah dipakai untuk kebaikan atau sebaliknya, we’ll never know.
Semua itu membantu saja mempertimbangkan foto apa saja yang perlu atau tidak perlu saya tunjukkan di social media. Bahkan ada beberapa yang tidak mau anaknya difoto sama sekali. Ada juga beberapa seleb yang tidak mau anaknya main social media, seperti Nana Mirdad. FYI, minimal harus 13 tahun loh agar anak bisa memiliki dan mempunyai akun sendiri.
Baca Belajar Mendidik Anak di Era Digital Saat Blogger Gathering SIS Bona Vista
Saya bukan tidak memperbolehkan ngepost foto atau punya akun anak. I already did that too and I will be posting pictures of Rio along the years. Tapi alangkah baiknya kita membagikan dengan bijak. Masih banyak yang belum ngeh bahaya membagikan informasi yang terlalu banyak dan terlalu privat di social media. Lagian kalau foto anak terus yang dibagikan, kasian dong yang ingin punya anak atau yang masih jomblo. Its like posting your couple pic all over the place hahaha.
But this is just me. Kalau kalian bagaimana, ada perbedaan dalam hal upload foto anak? Atau punya akun social media juga untuk anak? Silahkan share di bawah ya 🙂
Saya termasuk yang masih mikir berkali-kali kalau harus posting foto anak ke medsos, seperti yang mba jelaskan diatas, banyak faktor yang bisa berdampak buruk untuk anak kita, kitanya sebagai orangtua malah jadi khawatir.
Bijaklah bersosmed…gtu ya mak kira2..😁Anakku SD udah bisa protes kalo ayah bundanya ngepost foto dia.. misalnya di foto itu, dianya lagi jelek…😂😂suka lucu mendengar komplenannya ya… skrg kalo mau post kita minja ijin deh…
Aku kalau upload foto anak paling di akun alay emaknya. Btw ,makasih udah diingetin ya Mommy Rio.
Aku juga bikinin akun pribadi anak, niatnya sebenernya jadi jurnal pribadi aja..tapi ujung2 nya terbengkalai juga nih..tapi info soal ga bole masukin data2 pribadi ini penting banget, akan kucatat ..thanks for sharing mbak
Pas baca post ini langsung ngecek dulu nulis nama anak-anak dengan lengkap atau ngga di bio IG hehhehe.. kalau untuk akun sendiri sih belum dibuatin…
Makasih ya mbak sharing tipsnyaa… Jadi ingat juga waktu itu foto-foto anaknya nafa urbach jadi bahan kaum pedofilia…
Anak saya dua2nya punya IG dan FB *tutup mukaaa 😂😂
Yang kedua ini masih bayi merah udah saya buatin IG dan FB.
Tapiiii, emang tujuannya sih hanya buat nyimpan foto, jadi follower dan followingnya cuman mami papi dan kakaknya, ama beberapa tantenya yang paling deket.
Trus di gembok dong.
Memang bukan untuk konsumsi publik sih, makanya di dalam akunnya kadang ada foto saya yang ga pakai jilbab.
Dan setelah rajin saya isi IGnya, takjub sendiri dengan perkembangannya.
Dari yang kecil mungil, sampai sekarang kayak gini.
Masha Allah 🙂
Menurut saya emang dunia sosmed bukan untuk anak2, isinya aja serem2, tapi kalau buat folder penyimpanan pribadi, kenapa tidak? 😀
Anak-anak saya ketat banget dengan privacy masing-masing. Mereka gak pernah main fb lagi sejak SMP. IG dan twitternya pada di gembok. Saya pun jadi suka gak enak kalo bikin status nyangkut mereka. Pasti pikir2 dulu sebelum post.
Saya juga punya akun ig anak, followersnya bbrp doang, diprivate dan orang yang dikenal semua. Saya pun jarang upload di sana kebanyakan di ig sendiri itu pun ttp hanya beberapa sih lebih banyak isinya gambar bukuku, hee… dan sama banget aku juga kalo posting sesuatu setelah gak di tempat itu lagi, kadang sudah di rumah atau malah besoknya. Hihii..
Jadi orangtua memang harus bijak bersosial media. Jaman sekarang banyak orang tua yang membuat akun sosmed untuk anaknya. Saya pun lumayan sering posting foto dan video saya dan keponakan saya di sosial media.
Saya termasuk yay memposting foto anak. Tetapi, memang ada ketentuannya. Kurang lebih sama lah dnegan yang ditulis di sini. Tidak memberikan info personal secara detil dan memperhatikan kepantasan. Jangan semua pose anak diupload. Saya suka mikir, kira-kira anak akan malu gak kalau diupload meskipun anaknya mungkin belum bisa diajak bicara.
aku punya akun ig anak2 tp ga aku share cuman aku sama suami digembok pula hehhee
Wah…makasih sharingnya mbak. Alhamdulillah untuk nama lengkap dan tanggal lahir belum pernah saya ekspose. Tapi kalau wajah anak saya sering banget…hahaha. tapi ada loh mama mama yg sangat menjaga privasi anaknya. Salut banget saya. Kalau saya nggak bisa…uahaha
Zaman sekarang memang harus hati-hati dalam sharing informasi tentang anak. Walau terkadang jari ini suka gemes ya dan pengen berbagi kebahagiaan, tapi ternyata itu salah.. semoga aja anak kita tetap dilindungi dari orang-orang jahat. Amiin..
Banyak pelajaran yang kita bisa ambil sebelum foto anak.
Kejahatan pada anak bikin kita waspadai . Supaya anak kita tidak jadi korban
Kejadian terjadi kejahatan pada anak anak bikin kita khawatir, takut anak jadi korban juga.
Tanpa disadari itu atas perbuatannya kita sendiri
Alhamdulillah udah sadar dari awal punya anak, gak kasih info nama lengkap anak di sosial media.. sekalipun ketika mengabarkan hal baik sewaktu anak baru dilahirkan hehehe.. cukup nama panggilan dan nama belakang yang notabenne semua anak ku nama belakangnya udah pasti sama 😁 gak pernah kepikiran punya IG khusus anak.. tapi semua anak ku punya IG, akun digembok dan gak ada postingan satupun atau info apapun di BIO.. sekalinya jadiin anak model buat keperluan campaign/tulisan, otomatis difotonya mesti aku tempelin watermark, biarin aja gengges letaknya.. kadang sengaja aku taroh itu watermark di badannya atau mepet mukanya ya kayak gitu-gitu deh pokoknya 😅
Aku banyak share foto anak, tapi cuma pas lagi pergi-pergi aja, buat penginat mereka nanti setelah besar kalau pernah ke tempat itu. Kalau foto event di sekolah, semua seragam dan nama sekolah aku bluurr, kerja 2x sih tapi hati tenang 🙂
Ya ampun mom bener banget poin2nya . Akupun pernah baca dimanagitu, spebelum upload baiknya kita jawab dulu pertanyaan2 khususnyabtentang seberapa manfaatnya
Kalau aku jarang posting tentang anakku, tapi sesekali suka sih cuma benar-benar memilih banget baik dari segi pengambilan sampai caption pun dipikirin banget. Kalau disekolah cenderung hanya insta story itupun gak pernah tag sekolahan atau memberitahukan di sosmed sih. Parno aja lihat berita-berita, heheheee
saya masih ada posting foto anak
tapi tidak detil tentang info anak
seringnya sih waktu jalan jalan
atau moment penting
jangankan informasi anak
tempat kerja dan rumah saya aja ga pernah saya share di sosmed
baik itu location maupun kegiatan kantor hehehe
Menarik Mba, ini juga yang menjadi alasan saya untuk tidak mengupload foto anak, bahkan menyebutkan namanya di social media. Ditambah lagi, untuk menghindari a’in yang marak terjadi. Nice share anyway
memang harus pinter2 ya bersikap untuk memproteksi anak kita demi keamanannya.. tips ini bermanfaat banget karena bikin kita melek tentang fakta yg terjadi di era digital ini..