Last Updated on September 2, 2023
Decluttering, sebuah kata yang mudah dikatakan tapi sulit dilakukan. Terutama jika kita masih memiliki anak balita dan usia sekolah yang ya ampun banyak sekali ya barang-barangnya. Tapi setelah melihat rumah yang mungil jadi semakin terbatas ruang geraknya kalau barang anak tidak disortir, maka decluttering ini harus dilakukan. Ada beberapa tips decluttering barang anak yang saya rangkum di blog post ini dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat ya!
Kenapa Perlu Mensortir Barang Anak?
Decluttering adalah proses mensortir dan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan atau tidak diinginkan. Clutter atau tumpukan barang, kalau tidak disortir, lama-lama akan menjadi banyak dan menumpuk. Belum lagi kalau ternyata ada barang yang rusak, kadaluarsa atau tidak tahan lama, duh seperti menyimpan sampah saja ya di rumah.
Dengan clutter yang semakin banyak, tentu juga membuat orang yang tinggal bersama clutter tersebut menjadi tidak nyaman. Apalagi untuk barang dan mainan anak. Semakin banyak clutter, anak-anak akan terbagi fokus dan tenaganya, dan bahkan bisa overstimulate.
Selain itu, kita juga selalu menyuruh anak membereskan mainannya sepanjang hari, not very fun. Apalagi kalau barang-barang sering hilang dan tertumpuk barang yang lain. Duh, kesel banget kan. Jadi memang lebih baik untuk mensortir dan declutter barang-barang anak secara berkala.
Harus Dibuang atau Disimpan?
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah barang ini harus dibuang atau disimpan? Jujur, saya termasuk orang yang agak susah membuang barang hahahaha. Saya juga tipe yang beli dulu, nanti pasti suatu hari akan berguna hahaha. On the other hand, I love reusing dan memaksimalkan daya pakai sebuah barang. Jadi memang clutter sering kali muncul di rumahku hiks.
Memang ada sebagian orang yang sama seperti saya, yang cukup berat melepas barang. Apalagi barang yang memiliki kenangan atau nilai sentimentil. Ada kata-kata yang bagus yang saya dapat ketika membaca tentang decluttering : getting rid of something now isn’t the same as taking away the moment of joy your child experienced atau menyingkirkan sesuatu saat ini tidak sama dengan menghilangkan momen bahagia yang dialami anak.
Getting rid of something now isn’t the same as taking away the moment of joy your child experienced.
Jadi memang kenangannya akan tetap ada, tapi barangnya jika rusak atau tidak terpakai lagi, lebih baik dibuang atau diberikan kepada yang lebih membutuhkan, bukan?
Ada beberapa pertanyaan bagus dari lovelyluckylife.com yang bisa diterapkan saat melakukan decluttering barang anak, yaitu :
- Jika barang ini tersedia di toko hari ini, apakah saya akan membelinya? Jika tidak, waktunya dikeluarkan dari rumah.
- Apa anak saya menyukai barang ini dari skala 1-10? Kalau nilainya 7 kebawah, yuk kita singkirkan.
- Apakah anak saya sadar jika barang ini tidak ada? Jika tidak, ya memang waktunya untuk disingkirkan dari rumah.
- Kapan terakhir anak bermain atau menggunakan barang ini? Jika lebih dari 6 bulan, maka perlu disimpan di gudang atau didonasikan.
Cara Decluttering Barang di Rumah
Lantas bagaimana cara decluttering barang?
- Buat rencana dan jadwal – membuat jadwal harian, mingguan, atau bulanan
- Siapkan wadah untuk mensortir dan merapihkan barang sesuai dengan tempatnya
- Bagi barang yang ada menjadi tiga kategori: barang yang ingin disimpan, barang yang ingin dijual atau disumbangkan, dan barang yang harus dibuang.
- Jika sudah selesai, laksanakan sesuai dengan kategori barang.
Khusus untuk barang anak, berikut adalah contoh penjadwalan dan perencanaan decluttering yang bisa dilakukan dibawah 10 hari saja.
- Hari 1-3 : Mainan anak. Sortir mainan anak dan donasikan mainan yang sudah lama tidak mereka mainkan lagi. Jika ada mainan rusak/kehilangan beberapa bagian, bisa langsung dibuang. Bisa juga menggunakan konsep rotasi mainan.
- Hari 4 : Rapihkan mainan yang masih digunakan dalam wadah yang sesuai.
- Hari 5-6 : Sortir baju anak.
- Hari 7 : Rapihkan baju anak yang akan disimpan di lemari pakaian atau wadah.
- Hari 8-9 : Sortir buku, toilettries dan barang anak lainnya yang ada di lemari. Simpan yang diperlukan untuk saat ini.
Setelah selesai, jangan lupa berkomitmen untuk menyalurkan barang-barang yang tidak terpakai ya. Jangan sampai dimasukkan lagi ke dalam rumah hehehe. Kalau begitu declutteringnya tidak akan berhasil dong. Beberapa tempat untuk menyalurkan barang anak yang sudah tidak digunakan adalah :
- Donasi : bisa diberikan sebagai barang turunan ke keponakan, tetangga, ART maupun panti asuhan
- Jual : bisa via sosial media maupun platform khusus jualan preloved. Pastikan keterangan kondisi barang dan defect juga dijelaskan ya.
- Buang : barang yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan ya jelas dibuang saja ya.
Untuk barang yang masih dipakai atau akan di reused/refurbished, bisa langsung dirapihkan sesuai dengan tempat masing-masing.
Tips Decluttering Barang Anak
Setelah tau caranya, sekarang saya akan membagikan beberapa tips decluttering barang anak.
- Jangan lakukan bersama dengan anak. Akan lama dan riweuh ahahaha. Pastikan anak sekolah atau sedang bermain di lokasi yang berbeda dengan tempat declutter.
- Siapkan tempat yang cukup untuk proses decluttering.
- JANGAN BELI BARANG BARU. Apalagi pas proses decluttering. Sekalian menghemat lah ya~
- Jangan dipaksakan beres dalam sehari. Ini bukan bikin candi hehe. Go easy on yourself.
- Kalau bisa, jangan lakukan sendiri. Ajak suami atau teman untuk membantu.
Ada lagi yang punya tips? Silakan tulis di kolom komentar ya. Karena saya juga perlu banyak tips decluttering agar prosesnya berhasil di rumah hehehe.
Sekian blogpost tentang decluttering barang anak. Semoga kita diberikan kekuatan dan selalu istiqomah dalam menyortir dan me-declutter barang anak ya ibu-ibu. I will try to do it very soon too, mumpung Rio sudah masuk fase sekolah dasar dan Dewo sebentar lagi juga sudah memasuki fase akhir masa batita. Good luck for all of us!